Penelitian dan pengembangan (R&D) cukup umum di banyak bisnis, terutama di industri manufaktur dan produksi. Untuk menghitung investasi R&D yang tepat untuk suatu proyek, perusahaan harus membuat rencana atau teori untuk mengembangkan produk, mengeksplorasi opsi untuk produksi, mengembangkan dan menguji metode produksi, menerapkan rencana skala penuh, dan mempelajari efektivitas keseluruhan dari seluruh proses. Ini umumnya dikenal sebagai siklus R&D. Setiap langkah akan mencakup biaya untuk bahan, fasilitas, tenaga kerja, dan biaya kecil lainnya. Total item ini akan menghasilkan total investasi.
Berteori tentang suatu produk adalah melihat pasar ekonomi saat ini dan menemukan ceruk atau celah dalam produk konsumen. Mengembangkan produk untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terpenuhi ini dapat mengakibatkan permintaan konsumen akan produk atau layanan baru. Tahap pertama R&D ini membantu perusahaan merencanakan berapa banyak uang yang akan dibelanjakan untuk berinvestasi dalam operasi bisnis baru. Standar akuntansi nasional memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan (membukukan sebagai aset) sebagian dari investasi R&D. Ini memainkan peran penting dalam keputusan proyek mana yang akan dikejar sehingga perusahaan dapat mempertahankan laba bersihnya selama tahap pengembangan.
Proses R&D bergantung pada kemampuan perusahaan untuk menemukan sumber daya yang tersedia dengan biaya akuisisi yang relatif rendah. Investasi R&D yang tepat mencakup biaya bahan, pengiriman barang ke perusahaan, dan pembelian peralatan apa pun yang diperlukan untuk mengubah bahan menjadi produk konsumen jadi. Proses ini melibatkan penggunaan akuntan manajemen yang akan melakukan akuntansi biaya standar untuk menentukan biaya barang dan jasa individual. Akuntan akan menyiapkan laporan biaya internal untuk memastikan setiap biaya investasi R&D diperhitungkan dan proyek tetap di bawah anggaran.
Banyak perusahaan akan mengukir sebagian dari keseluruhan anggaran mereka untuk proses investasi R&D. Hal ini memungkinkan peningkatan barang dan jasa, atau peluang untuk mendiversifikasi operasi ke industri dan sektor bisnis lain. Hal ini memastikan perusahaan tidak mengeluarkan uang lebih untuk proyek yang tidak menambah nilai operasi perusahaan. Anggaran investasi R&D dapat berlanjut selama beberapa tahun. Misalnya, perusahaan farmasi akan sering menghabiskan sebagian besar modal mereka untuk mengembangkan obat baru. Setiap proyek tunduk pada proses peninjauan berkelanjutan di mana perusahaan akan menentukan seberapa baik kemajuan proyek, dan apakah obat baru memenuhi spesifikasi pemerintah. Proyek yang gagal beroperasi dalam batasan ini akan sering ditinggalkan.