Apakah Mesin Waktu Secara Teknologi Mungkin?

Singkatnya, adalah mungkin untuk membuat mesin waktu, tetapi hanya karena membangun sesuatu itu mungkin, bagaimanapun, tidak membuatnya mudah atau mungkin. Teori Relativitas Albert Einstein menyatakan bahwa waktu dan ruang tidak dapat dipisahkan tetapi saling bergantung satu sama lain. Oleh karena itu, seorang penjelajah waktu harus bergerak melalui ruang dan waktu. Misalnya, jika seorang musafir kembali ke waktu enam bulan tetapi tidak melakukan perjalanan di luar angkasa, ia mungkin keluar dari mesin waktu ke luar angkasa, karena Bumi akan berada di sisi lain matahari. Ruangwaktu adalah entitas yang harus dilalui oleh mesin waktu.

Perjalanan waktu adalah mungkin. Semakin cepat suatu benda bergerak, semakin lambat umurnya dibandingkan dengan benda yang diam. Jika mesin waktu bergerak mendekati kecepatan cahaya ke luar angkasa, ia akan kembali ke Bumi bertahun-tahun ke depan.

Ketika orang menatap bintang, mereka melihat ke masa lalu, karena butuh waktu bertahun-tahun cahaya bagi cahaya untuk mencapai Bumi. Secara teori, orang di mesin waktu akan melakukan perjalanan melalui waktu tetapi bukan usia. Umat ​​manusia belum membuat mesin yang akan mendorong roket yang dapat membawa manusia dengan kecepatan cahaya atau roket yang akan menahan tekanan dan panas yang dihasilkan dari melakukannya.

Pecinta fiksi ilmiah akrab dengan lubang cacing sebagai sarana tidak hanya untuk bepergian melalui waktu tetapi juga untuk menjembatani kesenjangan antara dua tempat yang jauh. Dalam serial televisi Star Trek: Deep Space 9, pesawat ruang angkasa melakukan perjalanan melalui lubang cacing untuk mencapai sudut terjauh dari alam semesta lain. Lubang cacing dapat dipahami dengan lebih baik ketika seseorang memvisualisasikan selembar kertas dengan lubang yang dilubangi di kedua ujungnya. Jarak antara lubang dikurangi dengan menekuk kertas dan menempatkan lubang satu di atas yang lain. Ruang kecil antara dua lubang adalah lubang cacing.

Lubang hitam di ruang angkasa memiliki tarikan gravitasi yang meningkat. Benda-benda di luar angkasa, seperti komet, asteroid, dan bahkan seluruh tata surya tersedot ke dalam lubang hitam. Tarikan gravitasi lubang hitam akhirnya membelokkan cahaya dan mengubah — melambat — kecepatan perjalanan cahaya. Jika Einstein benar bahwa tidak ada yang bisa berjalan lebih cepat dari kecepatan cahaya, maka waktu itu sendiri telah melambat di dekat mulut lubang hitam.

Jika seseorang menerbangkan roket atau pesawat ruang angkasa di dekat mulut lubang hitam, dia akan menemukan dirinya dalam mesin waktu, karena waktu yang dia tempuh bergerak lebih lambat daripada waktu di alam semesta lainnya. Saat dia menarik kapalnya menjauh dari lubang hitam, waktu akan bergerak lebih cepat dari lubang hitam, dan dia, mungkin, akan berada di masa depan.