Ada hubungan yang diketahui antara sertraline dan keringat malam, atau keringat berlebih saat tidur. Mereka adalah salah satu efek samping yang relatif umum dari sertraline, yang merupakan resep obat antidepresan, dan tidak berbahaya, meskipun mereka bisa tidak nyaman atau menyusahkan. Mereka sering paling menonjol ketika pasien mulai minum obat atau dosisnya meningkat, meskipun tidak terbatas pada waktu ini.
Keringat berlebihan saat tidur disebut hiperhidrosis nokturnal. Agar keringat dapat dikatakan hiperhidrosis, harus ada lebih banyak keringat daripada yang dibutuhkan untuk mengatur suhu tubuh, yang merupakan fungsi utama berkeringat, sehingga istilah “keringat malam” tidak termasuk keringat normal pada malam hari karena panas. Orang yang menderita hiperhidrosis saat tidur juga sering mengalaminya saat bangun tidur. Ini adalah efek samping lain yang umum dari sertraline, sehingga asosiasi sertraline dan keringat malam adalah bagian dari kelompok efek samping yang lebih umum.
Sertraline adalah inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI), kategori obat psikiatri yang juga mencakup beberapa antidepresan umum lainnya. Mekanisme kerjanya masih belum sepenuhnya dipahami, tetapi diyakini bahwa efeknya disebabkan oleh peningkatan jumlah neurotransmitter serotonin di sinapsis antara sel-sel saraf. Keringat berlebihan adalah efek samping yang umum dari SSRI, meskipun alasannya masih belum dipahami. Hubungan antara sertraline dan keringat malam tampaknya sangat kuat, untuk alasan yang tidak diketahui.
Meskipun ada hubungan antara sertraline dan keringat malam, mungkin ada banyak penyebab lain dari keringat malam. Beberapa di antaranya adalah kondisi medis serius yang mencakup berbagai jenis kanker, infeksi seperti TBC, dan gangguan seperti epilepsi dan diabetes mellitus. Jadi, dalam beberapa kasus, keringat malam yang dialami oleh seseorang yang menggunakan sertraline mungkin merupakan produk dari masalah yang terpisah dan lebih serius daripada efek samping obat. Keringat malam juga bisa disebabkan oleh perubahan hormonal yang normal, seperti yang terjadi saat menopause. Banyak orang juga berkeringat berlebihan karena kecenderungan genetik bawaan untuk melakukannya, bukan sebagai efek dari beberapa penyebab atau masalah kesehatan lain yang mendasarinya.