Di berbagai negara, hewan fiktif dijadikan simbol nasional. Skotlandia, Korea Utara, dan Albania semuanya memiliki simbol nasional yang tidak benar-benar ada tetapi memiliki makna budaya yang sudah berlangsung lama. Mitos unicorn telah hadir dalam lambang Skotlandia sejak abad ke-12. Dalam mitologi Celtic, unicorn melambangkan kemurnian, penyembuhan, kegembiraan, dan bahkan maskulinitas. Hari ini, Lambang Kerajaan Inggris menampilkan unicorn Skotlandia bersama dengan singa Inggris. Simbol nasional Korea Utara juga bersifat mitos – seekor kuda bersayap yang dikenal sebagai Chollima. Menurut cerita rakyat Korea, Chollima dikatakan dapat melakukan perjalanan ratusan mil per hari. Elang berkepala dua adalah simbol kuno yang berasal dari Kekaisaran Bizantium, menandakan dualitas gereja dan negara. Ini telah ditampilkan secara mencolok di banyak bendera kekaisaran. Hari ini, variasi elang berkepala dua dapat dilihat pada bendera Albania dan Serbia.
Lebih lanjut tentang simbol nasional:
Meksiko tidak hanya memiliki hewan nasional (elang emas), tetapi juga mamalia nasional (jaguar), mamalia laut (vaquita porpoise), artropoda (belalang), dan anjing (xoloitzcuintle- ras Meksiko yang tidak berbulu).
Lambang nasional Indonesia adalah Garuda, burung mitos Wisnu. Garuda berwarna emas dengan 17 bulu di setiap sayap, 8 bulu di ekor dan 45 di leher adalah lambang negara Indonesia modern dan melambangkan tanggal kemerdekaan Indonesia: 17 Agustus 1945.
Meskipun beberapa negara bagian AS, termasuk Hawaii dan Wisconsin, telah mencoba mengkampanyekan mikroba resmi negara bagian, hanya Oregon yang memiliki mikroba resmi negara bagian — Saccharomyces cerevisiae, atau ragi bir.