Jagung, juga dikenal sebagai jagung di banyak negara, merupakan tanaman biji-bijian penting yang diproduksi di seluruh dunia untuk digunakan dalam berbagai macam makanan dan sebagai pakan ternak. Setelah dipanen, jagung harus menjalani penggilingan untuk disuling menjadi produk. Dua proses utama penggilingan jagung adalah penggilingan basah dan penggilingan kering. Penggilingan basah digunakan untuk memproduksi bahan makanan dan pakan ternak, sedangkan penggilingan kering terutama digunakan untuk menghasilkan etanol, senyawa alkohol yang banyak digunakan yang memiliki aplikasi sebagai biofuel.
Satu biji jagung terdiri dari beberapa komponen yang berguna. Kuman, atau embrio tanaman, mengandung minyak. Bagian berdaging dari kernel yang mengelilingi kuman, yang disebut endosperma, mengandung pati; karbohidrat atau gula; dan gluten, protein. Dalam penggilingan jagung industri, tujuannya adalah untuk mengekstrak komponen-komponen ini dari kernel sehingga dapat digunakan untuk membuat berbagai produk.
Penggilingan jagung basah dimulai dengan tongkol jagung kering, yang direndam dalam tangki air dengan asam laktat dan sulfur dioksida untuk melunakkan biji dan melonggarkan pati. Setelah langkah ini, jagung digiling. Kuman dihilangkan dengan mengalirkan jagung giling dan air melalui pemisah, yang menyebabkan kuman berminyak mengapung ke permukaan. Bagian kernel ini dapat digunakan untuk membuat minyak jagung; produk makanan; dan tepung kuman, pakan ternak.
Setelah kuman dihilangkan, serat, yang juga digunakan dalam pakan ternak, disaring dari sisa pati dan gluten. Sentrifugal memutar pati dan gluten dengan kecepatan tinggi, menyebabkannya terpisah berdasarkan kepadatan. Gluten ditambahkan ke serat untuk digunakan dalam pakan, dan pati digunakan dalam makanan manusia, tekstil, kertas, dan banyak aplikasi lainnya. Pati membuat sebagian besar produk yang dihasilkan oleh penggilingan jagung basah, diikuti oleh gluten dan minyak jagung.
Penggilingan jagung kering melibatkan fermentasi, proses biokimia di mana etanol dihasilkan dari gula dalam biji jagung. Pada langkah pertama dari proses ini, jagung digiling menjadi tepung halus. Pati dalam makanan ini kemudian harus mengalami pencairan. Air dan enzim ditambahkan untuk mendorong reaksi hidrolisis, yang memecah molekul pati menjadi rantai gula yang panjang.
Selanjutnya, pati dipanaskan untuk menghancurkan bakteri yang tidak diinginkan dan dipecah menjadi gula yang lebih mendasar menggunakan enzim lain. Ragi ditambahkan untuk memetabolisme gula. Melalui aktivitas metabolisme ragi, gula diubah menjadi etanol dan karbon dioksida. Proses ini dikenal sebagai fermentasi. Produk utama penggilingan kering, etanol, memiliki banyak kegunaan sebagai bahan kimia industri dan bahan bakar, sedangkan produk sampingan dari proses tersebut dapat digunakan sebagai tambahan lebih lanjut untuk pakan ternak.