Terapis rekreasi, atau Spesialis Rekreasi Terapi Bersertifikat (CTRS), adalah profesional berlisensi yang dilatih untuk memberikan perawatan melalui kegiatan rekreasi kepada individu yang sakit atau cacat. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mendukung keadaan fisik, emosional, kognitif, spiritual dan mental pasien dengan menangkal stres, kecemasan dan depresi yang terkait dengan kondisi pasien. Terapis rekreasi menilai pasien dan membuat rencana terapi individu yang sesuai dengan kebutuhan dan minat khusus pasien.
Untuk terapis rekreasi, menentukan kebutuhan spesifik pasien merupakan bagian penting dalam mengembangkan pengobatan yang tepat. Mereka mungkin menggunakan ujian standar, catatan medis, percakapan dengan dokter, wawancara keluarga dan pengamatan pribadi untuk membuat rencana perawatan. Masukan dari pasien sendiri sangat penting, karena reaksi pasien terhadap pengobatan dapat menentukan keberhasilannya.
Membangun atau memulihkan fungsi motorik dan kemampuan penalaran biasanya menjadi tujuan utama terapis rekreasional. Karena itu, banyak terapi memasukkan aspek fisik, betapapun kecilnya, dalam perawatan yang mengharuskan pasien menggunakan pikirannya untuk menyelesaikan aktivitasnya. Aktivitas juga dapat diintegrasikan atau ditindaklanjuti dengan “diskusi” yang memungkinkan pasien untuk mengenali pikiran, perasaan dan reaksinya terhadap aktivitas tersebut. Diskusi-diskusi ini dapat mengarah pada wahyu pribadi pada pasien dan membantu dalam perkembangannya, keterampilan mengatasi dan pemulihan akhir dari penyakit.
Terapis rekreasi bertanggung jawab untuk memantau reaksi pasien, tingkat partisipasi dan kemajuan. Jika seorang pasien diamati tidak bereaksi dengan baik terhadap pengobatan, pengobatan dapat dimodifikasi. Kepentingan pribadi pasien seringkali ditujukan untuk dilengkapi ketika mengembangkan terapi sehingga meningkatkan peluang keberhasilannya.
Jenis kegiatan terapis rekreasi dapat merencanakan bervariasi antara pasien. Sementara beberapa pasien mungkin menanggapi atau membutuhkan beberapa aktivitas, yang lain mungkin memerlukan aktivitas yang berbeda. Beberapa contoh kegiatan termasuk latihan peregangan, teknik pernapasan untuk relaksasi, seni dan kerajinan, permainan hewan, menari, drama, musik dan pertemuan kelompok.
Terapis rekreasi juga dapat bertindak sebagai mentor bagi pasien yang membutuhkan pemulihan di bidang sosial. Manfaat berinteraksi dengan terapis rekreasi dapat mencakup rasa kemandirian dan kepercayaan diri yang lebih besar pada pasien yang sebelumnya harus bergantung pada orang lain karena penyakit atau kecacatannya. Paling-paling, terapis rekreasi mengurangi efek penyakit atau kecacatan atau menghilangkannya sama sekali. Biasanya, terapis ini dapat ditemukan di rumah sakit, pusat rehabilitasi, sekolah swasta, panti jompo dan fasilitas psikiatri dan koreksi.