Fisura ani, atau robekan pada selaput lendir yang menopang anus, adalah masalah yang sangat umum dan menyakitkan. Sebagian besar celah kecil dan sementara, umumnya merespon dengan baik terhadap pengobatan dan pengobatan rumahan. Namun, retakan dapat menjadi gangguan kronis bagi sebagian orang, dan pembedahan mungkin direkomendasikan sebagai pengobatan permanen. Operasi fisura biasanya memerlukan satu atau dua pemotongan kecil di sfingter rektum untuk mengendurkan otot dan memperlebar rongga anus. Prosedur ini biasanya dapat dilakukan dalam pengaturan rawat jalan dalam waktu kurang dari satu jam, dan pasien umumnya sembuh total dalam waktu sekitar dua bulan.
Seseorang yang dijadwalkan untuk operasi fisura dapat berharap untuk bertemu dengan ahli bedah sebelumnya untuk membahas prosedur, tips pemulihan, dan potensi risiko yang terlibat. Pada hari operasi, pasien biasanya diberikan pencahar saline untuk membersihkan usus dan mengurangi risiko infeksi selama prosedur. Dosis anestesi umum atau suntikan anestesi lokal di dekat anus biasanya diberikan untuk menghilangkan rasa sakit sebelum prosedur dimulai. Dengan pasien berbaring telentang, ahli bedah dengan hati-hati mensterilkan area sekitar dan tepat di dalam lubang anus.
Pisau bedah digunakan untuk membuat sayatan kecil di sepanjang sfingter internal, yang memungkinkan otot untuk rileks dan melebar. Setiap jaringan parut atau area jaringan yang rusak parah diangkat untuk menghindari komplikasi. Dengan sfingter rileks, area tersebut sekali lagi disterilkan, dan pasien dibawa ke ruang pemulihan untuk menunggu anestesi hilang. Dia mungkin akan diberikan obat pereda nyeri dan antibiotik topikal untuk digunakan di rumah.
Setelah operasi, pasien biasanya diinstruksikan untuk beristirahat selama satu atau dua hari dan kemudian perlahan kembali beraktivitas. Pelunak tinja, suplemen serat, dan pembatasan diet mungkin direkomendasikan untuk membantu buang air besar selama fase penyembuhan. Beberapa pasien mengalami beberapa derajat inkontinensia selama beberapa hari pertama setelah operasi fisura, tetapi kontrol usus biasanya kembali dalam waktu kurang dari satu minggu. Rasa sakit dan ketidaknyamanan ringan dapat bertahan hingga dua bulan.
Operasi fissure memiliki tingkat keberhasilan yang sangat tinggi. Ada kemungkinan kecil bahwa celah dapat kembali di beberapa titik di masa depan, tetapi langkah-langkah dapat diambil untuk membantu mencegah kekambuhan. Seorang pasien pasca operasi dianjurkan untuk mempertahankan diet serat tinggi, banyak berolahraga, dan menghindari mengejan saat buang air besar. Penggunaan pelunak tinja jangka panjang mungkin diperlukan untuk menghindari sembelit. Terakhir, pemeriksaan berkala ke dokter penting dilakukan untuk memastikan masalah tidak muncul lagi.