Apa Tips Terbaik untuk Analisis Perilaku Konsumen?

Analisis perilaku konsumen adalah studi tentang mengapa konsumen bertindak dengan cara tertentu atau membeli satu produk di atas yang lain. Banyak perusahaan terlibat dalam analisis ini untuk memperkuat pangsa pasar dan meningkatkan keuntungan. Kiat terbaik untuk analisis perilaku konsumen termasuk menetapkan tujuan tertentu, memilih alat analisis perilaku yang efektif, membuat proses peninjauan yang tepat, dan menindaklanjuti hasilnya. Perusahaan dapat menggunakan personel mereka sendiri untuk proses ini atau menyewa perusahaan konsultan. Dalam beberapa kasus, perusahaan dapat mengalihdayakan seluruh proses analisis perilaku.

Seperti aktivitas bisnis lainnya, analisis perilaku konsumen harus memiliki tujuan. Pertanyaan yang harus dijawab mungkin siapa yang membeli produk tertentu, bagaimana mereka membeli produk, kapan dan di mana mereka membeli produk, dan lain-lain. Perusahaan biasanya membuat pertanyaan spesifik yang membutuhkan jawaban. Masukan dari tim pemasaran atau departemen penjualan perusahaan sering kali membantu saat membuat pertanyaan ini. Pertanyaan-pertanyaan akan mengarah pada tujuan akhir untuk proses analisis.

Banyak jenis alat analisis perilaku konsumen tersedia untuk perusahaan. Alat umum termasuk survei, kelompok fokus, pelaporan lapangan, dan metode lainnya. Teknologi memungkinkan perusahaan untuk menggunakan survei elektronik yang seringkali lebih cepat dan lebih mudah untuk diproses. Perusahaan juga dapat menggunakan teknologi yang berbeda untuk mengumpulkan informasi dari alat analisis lainnya. Alat-alat ini mencerminkan pertanyaan yang dibuat dalam tahap perencanaan, dengan maksud untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk analisis.

Mengumpulkan informasi tidak cukup baik untuk analisis perilaku konsumen. Perusahaan harus menemukan cara untuk meninjau dan menilai informasi yang dikumpulkan dengan benar. Sebagian besar data yang dikumpulkan memerlukan beberapa jenis pekerjaan untuk membuat laporan dan informasi yang dapat digunakan. Staf perusahaan sering kali memilih informasi dan menempatkannya dalam format yang tepat untuk ditinjau oleh tim manajemen. Beberapa laporan mungkin diperlukan untuk memberikan informasi spesifik untuk departemen atau individu yang berbeda.

Setelah perusahaan mengumpulkan informasi dan membuat laporan yang dapat digunakan, perusahaan harus memutuskan bagaimana bertindak berdasarkan data tersebut. Misalnya, jika data menunjuk ke rencana pemasaran tertentu yang efektif dalam mendorong penjualan konsumen, perusahaan mungkin perlu menentukan apakah kampanye iklan serupa diperlukan lagi. Di lain waktu, data dapat menyebabkan penurunan penjualan atau pangsa pasar. Perusahaan perlu bertindak berdasarkan data ini untuk membalikkan arah untuk mempertahankan keuntungan. Singkatnya, perusahaan harus menggunakan data untuk meningkatkan operasi agar tidak membuang-buang uang yang digunakan untuk seluruh proses analisis perilaku konsumen.