May Day, tanggal satu Mei, adalah hari libur penting di seluruh dunia, bagi orang-orang dari komunis hingga pagan dan semua orang di antaranya. Tergantung pada konteksnya, itu memiliki makna yang berbeda untuk individu yang berbeda, tetapi umumnya hari perayaan yang melibatkan minum, menari, api unggun, dan kerusakan umum lainnya. Arti penting hari raya juga telah berubah selama berabad-abad, dengan munculnya agama Kristen dan upaya untuk menekan agama-agama pagan. Dalam beberapa konteks, ini adalah perayaan musim panas dan kesuburan, sementara di tempat lain, memperingati perjuangan dalam gerakan buruh.
Sebagai hari libur pagan, May Day sudah cukup tua. Juga dikenal sebagai Beltane, itu ditetapkan sebagai hari libur untuk mempromosikan dan merayakan kesuburan, serta kesempatan untuk merayakan akhir bulan-bulan musim dingin, karena hari pertama Mei juga merupakan awal musim panas. Perayaan termasuk api unggun besar di mana orang membakar persembahan bunga dan makanan, dan ternak secara tradisional didorong di antara api sehingga mereka akan diberkati dengan kesuburan. Banyak manusia berlari di antara api untuk tujuan yang sama. Di banyak tempat, orang-orang menari di sekitar Kutub Mei, sebuah tarian tradisional yang dibawakan oleh wanita muda yang dihiasi dengan bunga dan pita.
Dengan munculnya agama Kristen, Gereja berusaha untuk menekan perayaan ini dan mengubah hari itu menjadi hari libur yang lebih sopan. Di Gereja Katolik Roma, Mei adalah bulan Maria, kesempatan untuk memuji ibu Yesus. Orang-orang Kristen membagikan keranjang Maria, hadiah makanan dan bunga, kepada tetangga saat ini. Pada tahun 1955, itu juga ditetapkan sebagai Pesta St. Joseph the Worker.
Di kalangan aktivis buruh, May Day adalah hari libur yang sangat penting. Pada tahun 1887, ditetapkan sebagai Hari Buruh Internasional untuk memperingati protes buruh massal dan kerusuhan di Chicago pada tahun 1886 yang dikenal sebagai Kerusuhan Haymarket. Demonstrasi-demonstrasi ini, bersama dengan demonstrasi-demonstrasi lainnya, mengarah pada pemberlakuan delapan jam kerja sehari, sebuah kemenangan besar bagi para pekerja di Amerika Serikat. Komunis dan Sosialis di seluruh dunia memperingati hari itu dengan pawai, pidato, dan festival.
Di beberapa negara Barat, seperti Amerika Serikat, tanggal satu Mei telah ditetapkan sebagai “Hari Loyalitas,” untuk memisahkannya dari festival komunis. Warga didorong untuk menunjukkan cinta mereka pada negara mereka pada hari itu dan merayakan persalinan pada kesempatan terpisah. Tradisi protes buruh pada hari ini tetap ada, dan tanggal XNUMX Mei sering ditandai dengan demonstrasi besar-besaran di banyak kota di Amerika.