Ada banyak metode untuk membaca fiksi. Metode terbaik untuk pembaca tergantung pada mengapa mereka membaca buku atau cerita pendek di tempat pertama. Motif dapat dibagi menjadi dua kategori: untuk menikmati cerita atau untuk menganalisis karya. Analisis fiksi dapat dibagi lagi menjadi mempelajari struktur, isi dan linguistik.
Istilah fiksi mencakup spektrum yang luas dari karya tulis. Karya fiksi adalah cerita yang dibuat-buat atau diimajinasikan tentang individu-individu yang cenderung merupakan ciptaan penulisnya. Ini dapat diatur di dunia nyata, dalam versi dunia nyata yang diubah atau di dunia yang benar-benar dibuat seperti Middle Earth atau Narnia. Fiksi Anglo-Amerika biasanya dibagi menjadi fiksi sastra dan genre. Sastra Asia dan Prancis jarang membedakan keduanya.
Membaca mendalam adalah di mana pembaca tidak melihat untuk menganalisis buku, tetapi untuk menikmati ceritanya. Dalam pengertian ini, pembaca hanya peduli tentang apa yang terjadi. Cara terbaik untuk ini adalah membaca buku dalam sekali duduk, di tempat yang nyaman dan dengan sumber cahaya yang baik. Ini tidak selalu memungkinkan, begitu banyak buku yang dibagi menjadi beberapa bab atau bagian yang dapat diatur yang dapat dilahap jika waktu memungkinkan.
Jika waktu sangat berharga, maka pembaca dapat menggunakan teknik membaca sekilas atau membaca cepat. Ini termasuk program dinamika membaca Evelyn Wood, yang mengajarkan individu untuk membaca karya dengan sangat cepat. Ini biasanya digunakan untuk non-fiksi dan sangat disukai oleh presiden AS seperti John F. Kennedy dan Richard Nixon.
Semiotika melibatkan mempelajari penggunaan bahasa saat membaca fiksi. Bentuk analisis ini hanya melihat bahasa dan tidak peduli dengan detail konten. Tata bahasa dan sintaksis tidak begitu menarik bagi siswa di sini seperti arkaisme seperti yang ditemukan dalam Shakespeare dan Chaucer, atau regionalisme dan bahasa gaul yang ditemukan dalam novel-novel lain.
Membaca fiksi untuk mengkaji struktur novel bertujuan untuk melihat bagaimana penulis menyatukan cerita. Ini mungkin termasuk pemeriksaan plot yang terperinci. Novel kriminal dan thriller adalah dua genre yang ditempatkan dengan baik untuk pemeriksaan struktural.
Kajian sosiologi ketika membaca fiksi bertujuan untuk melihat bagaimana pengarang menyajikan masyarakat di mana cerita itu berlatar. Bagi siswa seperti itu, lingkungan novel lebih penting daripada cerita itu sendiri. Ini termasuk bagaimana masyarakat dan budaya diwakili dan apakah informasi sejarah akurat.
Saat membaca fiksi, beberapa mahasiswa dan analis melihat ke arah psikologi buku dan penulisnya. Ini termasuk psiko-analisis karakter dan motif mereka. Mungkin juga melihat karakter sebagai arketipe, sebuah ide yang diungkapkan oleh psikolog Carl Jung. Banyak kritikus juga berupaya menemukan unsur jiwa penulis yang tertinggal dalam novel tersebut.