Setidaknya sejak abad ke-16, penutur bahasa Inggris telah mengacu pada periode hijink muda sebagai “menabur gandum liar,” dengan varian seperti “begitu dan begitu menabur gandumnya.” Ungkapan warna-warni ini telah muncul dalam beberapa bentuk lain sejak zaman Yunani, dan beberapa budaya memiliki versi mereka sendiri tentang konsep ini, yang semuanya merujuk pada gulma yang mengganggu yang dapat merusak tanaman pertanian.
Gandum liar adalah pendahulu gandum liar, tanaman sereal berharga yang ditanam di banyak wilayah di dunia. Gandum liar, bagaimanapun, tidak menghasilkan bulir gandum yang berguna, dan mereka juga sangat mahir menyusup ke ladang tanaman. Satu-satunya cara untuk menyingkirkan gandum liar adalah dengan berulang kali menyiangi ladang, dan dalam beberapa kasus ladang mungkin dibajak dan dikerjakan ulang untuk menyingkirkan penjajah.
Oleh karena itu, gandum liar dikaitkan dengan kerusakan dan waktu yang terbuang. Seseorang yang menabur gandum liar terlibat dalam pengejaran yang sembrono dan berpotensi merusak. Dalam banyak kasus, istilah ini digunakan secara khusus untuk menggambarkan pekerjaan berbahaya yang dapat merusak reputasi keluarga, atau mengancam masa depan seseorang. Saat menabur gandum liar, seseorang tidak mengambil langkah untuk memajukan karier atau melakukan sesuatu yang berguna dalam kehidupan.
Istilah ini juga memiliki arti lain yang lebih kasar. Kebanyakan orang hanya berbicara tentang menabur gandum liar ketika datang ke laki-laki muda, dengan implikasi cabul bahwa laki-laki muda terlibat dalam berbagai petualangan seksual sambil menabur gandum liar. Petualangan ini bisa menjadi pengalaman belajar yang tidak berbahaya, tetapi juga bisa mengakibatkan masalah yang lebih serius, seperti kehamilan atau penyakit yang tidak terduga.
Disipasi muda adalah pekerjaan yang dihormati waktu, terutama untuk pria muda. Banyak budaya menganggap bahwa pria muda perlu meluangkan waktu untuk menabur gandum mereka sebelum menetap, dan di beberapa budaya kegiatan tersebut sebenarnya didorong secara aktif, terkadang membuat wanita muda putus asa. Secara historis, konsep tersebut telah diterapkan dengan cara yang sangat seksis, dengan wanita muda tetap sopan dan sederhana, sementara pria muda diizinkan untuk berpetualang dan melihat dunia.
Beberapa petualangan muda mungkin bisa dianggap sebagai pembangunan karakter, dan banyak pemuda dari kedua jenis kelamin mengalami beberapa goresan hari ini. Namun, periode pendudukan yang tidak berguna yang berkepanjangan cenderung tidak disukai, karena sebagian besar masyarakat ingin semua anggotanya menjadi warga negara yang produktif dan terhormat.