Apa Lima Besar Ciri Kepribadian?

Ciri-ciri kepribadian “Lima Besar” adalah lima dimensi kepribadian yang didukung secara empiris – Keterbukaan, Kesadaran, Ekstroversi, Keramahan, dan Neurotisisme (OCEAN, atau CANOE jika disusun ulang). Deskripsi ini juga dikenal sebagai Five Factor Model (FFM). Lima Faktor Model ciri kepribadian pertama kali dipresentasikan oleh presiden American Psychological Association, LL Thurstone, pada tahun 1933. Setiap faktor sebenarnya adalah sekelompok sifat yang lebih spesifik yang diketahui berkorelasi secara statistik. Ada ketidaksepakatan paling banyak tentang kekhususan sifat Keterbukaan.

Model Lima Faktor dari ciri-ciri kepribadian dimaksudkan untuk deskriptif (menyajikan data secara objektif) daripada teoretis — model ini tidak berusaha menjelaskan mengapa ciri-ciri ini dikelompokkan dan berbeda. Banyak yang telah mencoba teori untuk menjelaskannya, tetapi tidak ada konsensus penuh pada satu teori. Untuk meringkas apa yang dimaksud dengan ciri-ciri kepribadian:
Keterbukaan: apresiasi terhadap emosi, seni, ide-ide yang tidak biasa, petualangan, rasa ingin tahu, imajinasi, dan berbagai pengalaman.

Conscientiousness: kecenderungan untuk bertindak patuh, menunjukkan disiplin diri, dan bertujuan untuk berprestasi; direncanakan daripada perilaku spontan.
Extraversion: emosi positif, energi, kepercayaan diri, keluar, dan kecenderungan untuk mencari rangsangan dan kenyamanan orang lain.

Agreeableness: kecenderungan untuk bersikap kooperatif dan penuh kasih daripada antagonis dan curiga terhadap orang lain.
Neurotisisme: kecenderungan untuk mengalami emosi negatif dengan mudah, seperti depresi, kecemasan, kemarahan, atau kerentanan; kadang-kadang disebut stabilitas emosional.

Ketika nilai-nilai ini dinilai melalui tes, hasilnya biasanya diberikan dalam format persentil. Seperti, saya mungkin berada di persentil ke-90 untuk Keterbukaan, tetapi hanya persentil ke-50 untuk Kesadaran. Ciri-ciri kepribadian ini tidak mutlak, tetapi tetap ada ketika semuanya sama.

Model Lima Faktor dibuat menggunakan analisis leksikal — menganalisis 17,953 kata yang menggambarkan kepribadian, yang dikurangi menjadi 4,504 kata sifat, kemudian hanya 171, melalui penghapusan sinonim dan hampir sinonim. Pada tahun 1940-an, 16 faktor utama diisolasi dan dianggap paling penting, dan pada tahun 1961, dipangkas menjadi hanya lima. Setelah dua dekade haitus dalam penelitian, Model Lima Faktor dihidupkan kembali dalam sebuah konferensi pada tahun 1981 di mana sekelompok peneliti kepribadian terkemuka sepakat bahwa itu adalah model yang paling akurat secara empiris dan prediktif yang tersedia. Sejak awal 1980-an, Model Lima Faktor telah dianggap sebagai tes kepribadian yang paling ilmiah, berbeda dengan, katakanlah, Indikator Tipe Myers-Briggs (MBTI), yang didasarkan pada teori tipologis Carl Jung yang didiskreditkan.