Zona fotik adalah lapisan permukaan badan air. Ini memiliki cukup cahaya bagi organisme untuk berfotosintesis. Di lautan, sekitar 90% kehidupan dapat ditemukan di zona ini. Kedalaman zona ini dapat sangat bervariasi, tergantung pada sejumlah faktor yang berbeda. Kedalaman zona fotik diukur dengan alat yang disebut cakram Secchi; piringan dijatuhkan ke dalam air dan pengamat mencatat titik di mana pola pada piringan tidak dapat dibedakan dengan jelas.
Juga disebut zona eufotik, zona fotik menampung organisme yang membutuhkan cahaya untuk energi, bersama dengan organisme yang bergantung pada organisme ini untuk bertahan hidup. Ini termasuk tanaman, bakteri, ganggang, dan banyak hewan. Beberapa penduduk daerah ini telah mengembangkan adaptasi kreatif seperti pigmen yang membantu mereka memanfaatkan sinar matahari secara lebih efektif, sehingga mereka dapat bertahan hidup dalam tingkat cahaya yang lebih rendah.
Di lautan, di luar zona fotik terdapat phantasmagoria makhluk laut yang penasaran yang menghuni zona afotik. Makhluk-makhluk ini telah beradaptasi untuk hidup dalam kegelapan total, dan dapat menahan dingin dan tekanan ekstrem yang ditemukan di kedalaman laut. Salah satu area aktivitas mengejutkan di laut dalam adalah di sekitar lubang hidrotermal, yang mendukung komunitas organisme yang berkembang pesat yang menggunakan kemosintesis untuk energi. Komunitas ini ditemukan secara tidak sengaja oleh para peneliti yang terkejut menemukan organisme berkembang dalam kondisi ekstrem seperti itu.
Salah satu hal yang dapat mempengaruhi kedalaman zona foto adalah kekeruhan. Kekeruhan ditentukan oleh gangguan dalam air seperti lanau dan lumpur yang dapat menggelapkan air, mengurangi kedalaman zona foto secara signifikan. Beberapa badan air secara alami keruh, sementara yang lain cenderung lebih jernih. Jumlah organisme di dalam air juga dapat membuat perbedaan. Koloni besar mikroorganisme seperti ganggang benar-benar dapat mengaburkan areal, mengurangi cahaya yang tersedia.
Para peneliti secara alami tertarik pada zona foto karena dapat memberikan informasi penting tentang kesehatan laut. Perlindungan zona ini penting untuk perikanan dan industri lain yang menggunakan laut, dan untuk kelangsungan hidup lingkungan secara keseluruhan. Mikroorganisme yang menghuni daerah ini, misalnya, menyumbang persentase yang cukup besar dari konsumsi karbon dioksida dunia, menghirup oksigen sebagai produk limbah dan menjaga komposisi gas di atmosfer bumi tetap stabil. Fitoplankton diyakini bertanggung jawab atas sebanyak 90% dari produksi oksigen dunia.