Topi hip hop adalah salah satu aksesoris hip hop yang paling dikenal dan mengacu pada berbagai jenis topi yang telah menjadi identik dengan budaya dan mode hip hop. Hip hop berakar pada 1980-an, dan sejak awal tutup kepala adalah bagian penting untuk melengkapi persona rapper. Meskipun banyak artis hip hop membantu mempengaruhi gaya hip hop, rapper legendaris LL Cool J tidak diragukan lagi menjadi pengaruh awal terbesar pada jenis topi hip hop yang dikenakan. Pada 1980-an, rapper remaja itu baru saja memulai karirnya dan sering terlihat mengenakan topi ember Kasual Bermuda yang dibuat oleh Kangol, seorang perancang topi yang berbasis di Inggris, dalam video dan pertunjukan panggungnya.
Topi ember biasa menampilkan pinggiran yang lebar dan miring ke bawah. Namun, topi ember Bermuda Casual memiliki desain berbentuk lonceng yang lebih terstruktur. Perbedaan kecil ini memberikan topi itu tampilan yang lebih halus dan keren yang dengan cepat membantu menjadikan Kangol sebagai merek favorit bagi penggemar dan musisi hip hop.
Hip hop awal juga dipengaruhi oleh nasionalisme kulit hitam. Ketika seniman muda meneliti budaya hitam dan kondisi kulit hitam, mereka mulai mengenakan pakaian yang mencerminkan akar Afrika mereka, termasuk topi kain Kente. Kain Kente adalah tekstil Afrika dalam berbagai pola dan warna cerah yang dibuat dari menenun berbagai potongan kain sutra. Topi hip hop yang cerah dan penuh perasaan sering dipasangkan dengan warna yang mencerminkan Afrika, seperti merah dan hijau.
Pada 1990-an, musik hip hop menjadi arus utama, dan berbagai gaya muncul yang mencerminkan berbagai wilayah AS dan pengaruh yang berbeda dari rap gangsta hingga mode jalanan. Selama pertengahan dekade, misalnya, beberapa rapper mengambil inspirasi dari penampilan mafia tahun 1930-an dan terlihat mengenakan topi fedora dan topi pria lainnya. Di antara gaya paling populer dalam topi hip hop yang muncul pada 1990-an adalah topi baseball. Topi lembut ini memiliki pinggiran yang panjang dan kaku dan dikenakan dalam warna-warna cerah berpendar. Seringkali topi dikenakan ke belakang atau dimiringkan ke samping untuk menunjukkan sikap kurang ajar atau percaya diri.
Dengan beberapa rapper memiliki koneksi ke penjara, gaya penjara juga berdampak pada rap di tahun 1990-an. Durag, penutup kain tipis yang bisa dipakai untuk melindungi rambut, diadopsi dari subkultur penjara. Mereka akan sering dikenakan di bawah topi hip hop.
Menyusul kesuksesan musik rap pada 1990-an, perancang busana perkotaan mulai menciptakan pakaian, topi, dan kacamata hitam yang terkait dengan mode hip hop. Rapper berpengaruh pada zaman itu juga mulai menciptakan lini fesyen mereka sendiri dan menerapkan gaya mereka sendiri dalam topi hip hop, sebuah tren yang terus berlanjut hingga milenium baru. Musik hip hop selalu menekankan ekspresi individu, dan pada 2011, artis dan penggemar hip hop terus mengayunkan berbagai gaya topi yang mencerminkan selera pribadi mereka. Throwback dan topi Kangol bergaya retro, misalnya, terus menjadi tren. Kustomisasi topi juga menjadi sangat populer di kalangan bintang dan penggemar hip hop. Topi hip hop ini tersedia dalam berbagai kombinasi warna dan dapat menampilkan logo tim olahraga, karakter buku komik, dan grafik tebal.