Apa itu Tes Penerimaan?

Pengujian penerimaan adalah tahap akhir pengujian yang dilakukan pada sistem sebelum sistem dikirimkan ke lingkungan hidup. Sistem yang dikenakan proses pengujian ini mungkin termasuk kiriman seperti sistem perangkat lunak atau sistem perangkat keras mekanis. Tes penerimaan umumnya dilakukan sebagai tes “kotak hitam”, yang berarti bahwa penguji menggunakan input yang ditentukan ke dalam sistem dan memverifikasi bahwa output yang dihasilkan sudah benar, tanpa mengetahui cara kerja internal sistem.

Pengujian penerimaan pengguna (UAT) adalah istilah yang digunakan ketika pengujian ini dilakukan oleh orang yang akan menggunakan sistem langsung setelah dikirimkan. Jika sistem sedang dibangun atau dikembangkan oleh pemasok eksternal, hal ini terkadang disebut pengujian penerimaan pelanggan (customer acceptance testing/CAT). UAT atau CAT bertindak sebagai konfirmasi akhir bahwa sistem siap untuk ditayangkan. Yang berhasil pada tahap ini mungkin merupakan persyaratan kontrak sebelum sistem ditandatangani oleh klien.

Di beberapa industri, seperti manufaktur, factory acceptance testing (FAT), adalah istilah yang biasanya digunakan untuk tahap pengujian formal. Tes ini dapat dilakukan oleh vendor atau pemasok sistem dan diamati oleh klien. Hal ini sering dilakukan dengan cara yang sangat formal, dengan setiap pengujian pabrik atau lokasi didokumentasikan secara rinci, dan setiap bagian ditandatangani.

Bentuk pengujian ini sering terdiri dari banyak “kasus uji” individu, yang merupakan skenario yang didokumentasikan secara individual. Setiap test case yang merupakan bagian dari keseluruhan proses biasanya akan mendokumentasikan apa yang terdiri dari input ke sistem dan output yang diharapkan. Jika output aktual seperti yang diharapkan, test case dikatakan mengembalikan hasil yang sukses, atau positif.

Ketika tes penerimaan dirancang dan ditentukan, seringkali klien atau kelompok pengguna akhir akan mendokumentasikan tingkat hasil apa yang dianggap cukup berhasil agar sistem dapat diterima. Pembayaran kepada pemasok atau vendor mungkin bergantung pada terpenuhinya target ini. Selama pengujian, setiap kasus uji biasanya diberi hasil “lulus” atau “gagal”. Beberapa kasus uji mungkin sangat penting, sementara yang lain mungkin menguji bagian sistem yang tidak penting. Dengan demikian, agar sistem secara keseluruhan mencapai “lulus”, mungkin tidak perlu setiap kasus uji untuk mencapai hasil positif.