Apa itu Terapi Sosial?

Terapi sosial adalah pengobatan perilaku berorientasi terapi kelompok yang digunakan oleh praktisi untuk membantu orang dengan berbagai masalah psikologis seperti fobia, kecemasan dan depresi, serta kondisi seperti autisme dan cacat perkembangan. Fokus dari bentuk terapi ini adalah interaksi dalam kelompok terapi sosial, bukan interaksi satu lawan satu dengan psikolog atau konselor. Ide penting dalam terapi sosial adalah bahwa orang belajar dan mengembangkan perilaku dengan melakukannya, sama seperti anak-anak belajar bagaimana melakukan sesuatu dengan bermain dan meniru orang lain. Pendukung mengklaim bahwa terapi ini dapat membantu orang mengembangkan dan mengubah perilaku sosial secara khusus dengan mempraktikkan, atau melakukan, perilaku dalam pengaturan kelompok, dan interaksi kelompok adalah kunci untuk pembelajaran semacam ini. Pendekatan terapeutik ini didasarkan pada psikoterapi dan telah digambarkan sebagai psikoterapi yang berfokus pada pengembangan.

Bentuk terapi ini telah dikembangkan sejak tahun 1970-an, terutama oleh Fred Newman, mantan konselor dengan gelar PhD dalam filsafat analitis, dan Lois Holzman, seorang psikolog perkembangan. Keduanya aktif di East Side Institute of Group and Short Term Psychotherapy, sebuah pusat praktik dan pengembangan teori terapi sosial. Newman dan Holzman juga dipengaruhi oleh karya psikolog Soviet Lev Vygotsky, yang percaya bahwa pembelajaran dan perkembangan adalah kegiatan sosial daripada individu, dan oleh Ludwig Wittgenstein, seorang filsuf Austria.

Menggunakan terapi sosial untuk autisme dan sindrom Asperger sangat umum untuk anak-anak dengan kondisi ini. Kadang-kadang digunakan sebagai terapi keterampilan sosial, yang bertujuan untuk mengajarkan interaksi sosial dalam pengaturan kelompok, seringkali dengan menggunakan percakapan, cerita, permainan, dan apa yang disebut skrip pengajaran. Jenis terapi sosial khusus yang disebut Stop Observe Deliberate Act (SODA) adalah metode mengajarkan keterampilan pemecahan masalah sosial kepada anak-anak autis yang dapat memiliki masalah dalam memahami perilaku dan interaksi sosial yang umum. Pendekatan terapeutik untuk melatih dan mengajarkan keterampilan sosial ini juga digunakan untuk orang-orang yang memiliki bentuk-bentuk cacat perkembangan lainnya.

Terapi sosial juga dapat digunakan untuk mengobati kondisi seperti manik depresi, kecemasan dan depresi. Para pendukung mengklaim bahwa interaksi dan percakapan dalam kelompok membantu penderita mengatasi kondisi mereka dengan lebih baik, dan bahwa interaksi kelompok sosial ini bermanfaat secara emosional, spiritual, dan intelektual bagi peserta. Terapi sosial agak kontroversial, terutama di hari-hari awal, dan tidak dianggap sebagai bagian dari psikologi arus utama atau psikiatri, tetapi telah mendapatkan penerimaan yang lebih luas di tahun-tahun berikutnya.