Apa itu Terapi Kejut Listrik?

Terapi kejut listrik adalah prosedur medis yang digunakan untuk mengobati penyakit mental. Perawatan, juga dikenal sebagai terapi kejang listrik (electroconvulsive therapy, ECT), terdiri dari semburan listrik singkat yang diberikan ke otak pasien. Kadang-kadang digunakan untuk mengobati depresi berat ketika obat antidepresan tidak ada gunanya.
Ahli saraf Italia Ugo Cerletti mulai menyelidiki manfaat terapi kejut listrik pada tahun 1938. Ia mengamati bahwa babi yang akan disembelih disetrum hingga tidak sadarkan diri untuk mempermudah prosesnya. Cerletti menyimpulkan bahwa prosedur ini dapat bermanfaat bagi pasien yang menderita penyakit mental. Hanya setahun setelah Cerletti membuat penemuan ini, terapi tersebut diperkenalkan ke Amerika Serikat.

Selama tiga dekade berikutnya, ratusan ribu pasien menjadi sasaran ECT untuk mengobati berbagai kondisi, termasuk depresi, skizofrenia, dan bahkan homoseksualitas. Namun, pada tahun 1960-an, ia mulai menemukan kredibilitasnya sebagai pengobatan yang dipertanyakan secara serius. Obat-obatan psikotropika telah digunakan secara luas sebagai pengobatan untuk penyakit mental, dan antidepresan dipandang sebagai bentuk pengobatan yang lebih manusiawi daripada memompa listrik melalui otak.

Namun, dalam beberapa dekade sejak itu, terapi kejut listrik sekali lagi mendapatkan popularitas sebagai pengobatan. Itu memang menunjukkan beberapa hasil yang menjanjikan bagi pasien bahwa antidepresan gagal membantu, yang telah mendorong minat baru dalam pengobatan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh American Psychiatric Association (APA), ECT memiliki tingkat keberhasilan sekitar 30% lebih tinggi dalam mengobati depresi daripada obat-obatan.

Statistik dari APA telah menunjukkan bahwa pasien yang menderita depresi berat dapat dibawa kembali ke kesehatan normal hanya dalam waktu tiga minggu dengan menggunakan kejut listrik. Sebuah laporan dari tahun 1990 mengklaim bahwa terapi ini adalah pengobatan teraman dan paling efektif untuk depresi berat, dan pada tahun 1998, 100,000 perawatan kejut dilakukan di Amerika.

Terapi kejut listrik telah berkembang jauh dari prosedur yang digunakan pada masa-masa awal, tetapi banyak orang masih mengaitkannya dengan penggambaran negatif di sejumlah film dan buku populer. Peter Bregen, seorang psikiater dan penulis, adalah penentang ECT yang sangat vokal, dan dia mengklaim bahwa menjalani prosedur ini mirip dengan bermain rolet Rusia dengan otak. Efek samping yang terbukti termasuk kehilangan memori, masalah kognitif, sakit kepala, nyeri otot, dan mual.

Pilihan untuk menggunakan jenis terapi ini terletak pada individu. Di sebagian besar tempat, ECT hanya dapat dilakukan secara legal dengan persetujuan pasien. Itu tidak dapat dipaksakan kepada seseorang sebagai pengobatan, dan persetujuan tertulis harus diberikan oleh pasien atau wali yang ditunjuk pengadilan.