Apa itu Surat Kuasa Militer?

Surat kuasa militer adalah dokumen yang memberi wewenang kepada seseorang untuk bertindak sebagai agen atas nama orang yang menjadi anggota angkatan bersenjata AS. Seseorang yang menandatangani surat kuasa militer disebut pemberi. Orang yang diberi wewenang berdasarkan surat kuasa untuk membuat keputusan yang mengikat secara hukum atas nama pemberi disebut pengacara-in-fact. Seorang pengacara-in-fact tidak diperlukan untuk menjadi seorang pengacara yang sebenarnya tetapi dapat menjadi orang yang dipercaya. Dokumen tersebut memberi wewenang kepada pengacara untuk bertindak atas nama pemberi hibah dalam berbagai jenis hal seperti menguangkan gaji, melaksanakan kontrak, mentransfer properti, mendaftarkan kendaraan, atau tindakan lain apa pun yang diizinkan berdasarkan dokumen.

Seseorang biasanya menandatangani surat kuasa militer karena dia ditempatkan di luar negeri dan tidak dapat mengurus urusan pribadi atau bisnis. Surat kuasa memungkinkan personel militer untuk menunjuk orang lain untuk menangani hal-hal tersebut. Formulir yang digunakan sebagai surat kuasa militer memberikan wewenang yang luas kepada seorang pengacara yang sebenarnya, yang memungkinkan orang tersebut untuk mengurus banyak jenis masalah. Pemberi hibah juga dapat memodifikasi dokumen untuk membatasi kewenangan yang diberikan kepada seseorang yang bertindak sebagai pengacara. Misalnya, pemberi hibah dapat membatasi jenis tindakan yang dapat diambil berdasarkan dokumen.

Surat kuasa militer umumnya beroperasi dengan cara yang sama seperti surat kuasa yang disahkan oleh hukum sipil. Surat kuasa militer seringkali tidak harus memenuhi persyaratan hukum sipil dalam hal bentuk dan substansinya. Namun, seseorang harus menandatangani surat kuasa militer di hadapan notaris. Notaris adalah orang yang diberi wewenang hukum untuk menyatakan identitas orang yang menandatangani suatu akta dan untuk bersumpah atas kebenaran akta tersebut.

Dokumen hukum ini akan tetap berlaku jika pemberi hibah menjadi lumpuh secara fisik atau mental, yang berarti pemberi hibah tidak mampu lagi mengambil keputusan. Seseorang yang menandatangani surat kuasa juga dapat menentukan tanggal kapan dokumen tersebut kedaluwarsa. Pemberi juga dapat mencabut kuasa militer sewaktu-waktu; ini berarti wewenang yang diberikan berdasarkan dokumen dapat dibatalkan dan pemberi dapat melanjutkan membuat keputusan untuk dirinya sendiri. Pemberi hibah dapat melakukan ini dengan memberi tahu pengacara sebenarnya bahwa dia tidak lagi berwenang untuk bertindak di bawah otoritas dokumen.