Apa itu Sulfasalazin?

Sulfasalazine adalah obat yang digunakan terutama sebagai pengobatan untuk kolitis. Ini umumnya hanya tersedia sebagai obat resep. Ini adalah campuran sulfa, sejenis antibiotik, dan salisilat, zat penghilang rasa sakit. Kegunaan lain untuk obat ini termasuk pengobatan penyakit Crohn, radang sendi, dan sindrom iritasi usus besar (IBS). Ini dikembangkan pada 1950-an sebagai pengobatan untuk radang sendi, tetapi banyak kegunaan lain telah ditemukan.

Dalam mengobati radang sendi, sulfasalazine umumnya bekerja dengan membunuh bakteri dan mengurangi peradangan pada jaringan lunak di sekitar sendi. IBS kadang-kadang disebabkan oleh bakteri berbahaya di saluran usus dan usus besar, dan sulfasalazine menyerang bakteri ini, membantu mengurangi atau meredakan gejalanya. Salisilat dalam obat membantu menghilangkan peradangan yang juga umumnya hadir di IBS.

Penyakit Crohn adalah suatu kondisi yang dapat menyebabkan sakit parah di perut, diare, dan penurunan berat badan. Tidak ada obatnya, dan penyebab penyakitnya belum ditentukan. Ini dianggap sebagai kondisi yang melemahkan karena begitu berkembang, biasanya merupakan masalah seumur hidup. Perubahan pola makan atau kebiasaan sehari-hari tampaknya tidak berpengaruh, sehingga perawatan medis, seringkali dalam bentuk sulfasalazine, dapat diresepkan.

Studi ilmiah tampaknya menunjukkan bahwa sulfasalazine dapat membantu mengurangi kasus pneumonia pada pasien dengan gangguan sistem kekebalan. Pneumonia telah lama mengancam jiwa bagi mereka yang menderita kondisi sistem kekebalan ini. Penemuan sulfasalazine sebagai pengobatan yang mungkin dianggap sebagai terobosan besar.

Jamur di paru-paru penderita kanker dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah penyebab utama pneumonia. Jenis pneumonia ini disebut pneumocystis. Dengan pneumocystis, jamur tetap berada di paru-paru dan menyebabkan peradangan yang seringkali parah dan menyebabkan infeksi saluran pernapasan. Sulfasalazine tampaknya bekerja dengan benar-benar memakan jamur dan sisa detriusnya. Ini adalah sesuatu yang tidak dapat dicapai oleh tubuh sendiri, terutama pada mereka yang sistem kekebalannya sudah lemah.

Pasien yang menderita pneumocystis dapat terus sakit lama setelah jamur awal dihancurkan. Paru-paru mereka mungkin masih penuh dengan puing-puing sisa, sehingga peradangan dapat bertahan. Tubuh, merasakan masalah ini, terus berusaha melawan infeksi yang sebenarnya tidak ada. Sindrom ini terus melemahkan sistem kekebalan, memperpanjang penyakit. Sulfasalazine mungkin memiliki dampak positif pada sindrom ini dengan menghilangkan puing-puing.