Apa itu Strategi Model Bisnis?

Strategi model bisnis mencakup variabel yang akan mengarahkan kegiatan perusahaan. Tiga variabel umum termasuk permintaan pasar, nilai tambah perusahaan, dan kemampuan operasi. Beberapa model berbeda yang dapat digunakan bisnis termasuk dimiliki secara pribadi, beroperasi sebagai waralaba, menawarkan layanan penjualan langsung, bertindak sebagai perusahaan rantai pasokan, dan beroperasi sebagai model bisnis kolektif. Untuk menjalankan operasi yang menguntungkan, setiap strategi model bisnis harus memaksimalkan variabel untuk menghasilkan keuntungan setinggi mungkin.

Permintaan pasar sering menjadi titik awal bagi banyak strategi model bisnis. Konsumen adalah kekuatan pendorong bagi perusahaan memasuki pasar ekonomi baru atau menciptakan lini produk baru. Sebagian besar perusahaan akan terlibat dalam analisis pasar untuk mempelajari jumlah pesaing saat ini di pasar, tingkat pendapatan dan pengeluaran konsumen, sumber daya yang tersedia untuk operasi produksi jangka panjang, atau demografi di suatu wilayah atau lokal.

Informasi ini akan membantu perusahaan-perusahaan ini memutuskan jumlah barang atau jasa yang akan diproduksi. Permintaan pasar yang rendah dapat mengakibatkan produksi yang rendah. Jika perusahaan mengharapkan permintaan meningkat karena konsumen menggunakan produk atau layanan baru, strategi model bisnis harus dapat memenuhi permintaan yang meningkat.

Nilai tambah merupakan pendapatan dan kekayaan ekonomi yang diterima perusahaan sebagai imbalan atas produknya. Perusahaan akan berusaha untuk memaksimalkan nilai ini karena memberikan kemampuan untuk menginvestasikan kembali dalam operasi bisnis. Perusahaan sektor swasta sering kali merupakan perusahaan yang paling tertarik dengan strategi model bisnis bernilai tambah. Organisasi non-profit dan mereka yang berada di sektor publik tidak perlu memberikan nilai tambah.

Dengan tidak adanya nilai tambah, perusahaan dapat mengeluarkan sumber daya mereka yang terbatas untuk menyelesaikan tugas dan aktivitas yang terkait dengan model bisnis. Menerima nilai tambah yang terlalu sedikit akan sering menghasilkan nilai pasar yang lebih rendah. Hal ini berpotensi menyebabkan penurunan bisnis dan bahkan kebangkrutan.

Faktor ketiga dari strategi model bisnis yang sukses adalah kemampuan operasi perusahaan. Perusahaan akan sering mengalami kendala ketika mencoba menjalankan berbagai model bisnis. Kendala internal adalah hasil dari fasilitas tertentu yang akan digunakan perusahaan untuk memproduksi barang atau jasa.

Jika sebuah perusahaan mencoba untuk meningkatkan hasil produksinya, seringkali perusahaan perlu mengurangi kendala yang menahan operasinya. Ini dapat mencakup peningkatan hasil produksi dengan fasilitas yang lebih baik, menemukan bahan berbiaya rendah untuk diubah menjadi barang konsumsi, melatih karyawan untuk meningkatkan hasil produksi mereka, dan mengurangi pemborosan di perusahaan. Mengurangi kendala ini mungkin berbeda berdasarkan model bisnis saat ini pada organisasi.