Sterilisasi adalah metode untuk memastikan bahwa suatu objek atau permukaan sepenuhnya bebas dari kehidupan mikroba. Biasanya, tingkat kontaminasi mikroba yang rendah tidak menimbulkan masalah, tetapi untuk barang-barang tertentu seperti instrumen bedah, atau bagian dari mesin yang memproduksi obat suntik, tingkat kebersihan yang ekstrim ini diperlukan untuk mencegah infeksi. Sterilisasi kimia melibatkan penggunaan bahan kimia yang beracun bagi mikroba untuk mensterilkan objek.
Agar suatu benda menjadi steril, semua mikroba di dalamnya harus mati. Ini berbeda dengan benda yang bersih, atau benda yang telah diberi antiseptik atau disinfektan, karena dalam kasus ini beberapa mikroba mungkin tertinggal. Sterilisasi sering dilakukan dengan menggunakan mesin yang dapat mengekspos objek ke suhu tinggi dan mungkin juga tekanan tinggi. Contohnya termasuk oven, yang menghasilkan panas kering, dan autoklaf, yang menghasilkan uap panas di bawah tekanan tinggi.
Meskipun jenis sterilisasi ini adalah yang paling efisien dibandingkan dengan bentuk lain, dalam beberapa kasus mereka tidak praktis. Benda yang terbuat dari logam atau kaca dapat bertahan dari panas kering oven, tetapi plastik meleleh dan bahan organik dapat terbakar. Plastik dapat masuk melalui siklus autoklaf tanpa kerusakan, tetapi alat sterilisasi uap lainnya dapat melelehkan plastik. Alat sterilisasi yang menggunakan sinar ultraviolet juga dapat berguna, meskipun teknik ini hanya membunuh mikroba yang secara langsung terpapar sinar ultraviolet.
Untuk menyiasati kekurangan ini, terkadang sterilisasi kimia adalah satu-satunya pilihan. Baik bahan kimia dalam bentuk cair maupun bahan kimia dalam bentuk gas mungkin cocok untuk proses tersebut. Sebelum sterilisasi kimia, peralatan perlu dibersihkan dari kotoran, untuk mencegah mikroba bertahan hidup di balik lapisan pelindung kotoran.
Sterilan cair membutuhkan waktu untuk bekerja, dan ini mungkin lebih lama daripada waktu yang dibutuhkan untuk sterilisasi panas kering, ultraviolet atau uap. Ini bisa memakan waktu berjam-jam hingga berhari-hari untuk bekerja secara efektif, karena beberapa spesies mikroba membentuk struktur yang disebut spora, yang sangat tangguh dan menolak membunuh dalam waktu singkat. Biasanya, peralatan, seperti instrumen bedah, benar-benar terendam dalam cairan sterilan. Contoh bahan kimia cair yang mungkin termasuk formaldehida dan glutaraldehida.
Sterilisasi kimia gas melibatkan penjenuhan suatu area atau peralatan dengan gas yang beracun bagi mikroba. Ini juga membutuhkan waktu untuk bekerja. Contoh bahan kimia yang dapat digunakan dalam bentuk gas adalah formaldehida dan etilen oksida. Risiko sterilisasi kimia termasuk toksisitas pada manusia melalui kulit dan melalui inhalasi.
Sterilisasi kimia juga dapat merujuk pada metode pengebirian hewan. Dalam situasi ini, dokter hewan menyuntikkan bahan kimia ke dalam testis hewan jantan yang cukup merusak testis sehingga hewan tersebut tidak menghasilkan sperma. Dibandingkan dengan sterilisasi bedah, bagaimanapun, sterilisasi kimia jarang terjadi.