Scoop wheel adalah alat untuk mengangkat air, lumpur, atau material lainnya. Desainnya mencakup hub yang dilengkapi dengan jari-jari yang memancar yang diakhiri dengan ember untuk transportasi. Material dibuang di bagian atas roda saat ember berputar, dan dapat memasuki wadah penyimpanan, kanal, atau saluran, tergantung pada desain sistem. Desain roda sendok telah digunakan di seluruh dunia selama ribuan tahun dalam berbagai konteks, dan secara historis tersebar luas di Eropa dan Timur Tengah.
Peralatan ini membutuhkan mesin untuk menggerakkannya. Roda sendok tua kadang-kadang ditenagai oleh ternak atau pekerja, sebelum pengembangan mesin mekanis untuk menggantikannya. Meskipun perangkat ini mungkin sekilas menyerupai kincir air, terutama karena dapat digunakan di danau dan sungai, perangkat ini tidak digerakkan oleh air itu sendiri dan dapat digunakan di perairan yang tergenang dan tenang.
Salah satu penggunaan bersejarah yang populer untuk roda sendok adalah di drainase tanah, terutama di daerah dataran rendah. Roda dapat mengambil air dan lumpur untuk dipindahkan, memungkinkan orang bercocok tanam dan melakukan aktivitas lain di lahan yang dikeringkan. Mereka juga digunakan dalam proyek konstruksi seperti kanal sebagai kapal keruk. Roda bisa dilengkungkan dan diasah untuk memungkinkan mereka menggali ke dasar kanal dan mengambil material untuk membersihkan bagian bawah, meninggalkan celah yang dalam untuk perahu.
Dalam variasi Persia yang dikenal sebagai sakia, perangkat mengalir dari tengah hub, bukan dari atas. Roda sendok semacam itu dipasang di berbagai wilayah di Timur Tengah untuk irigasi dan pengendalian air. Penemu Timur Tengah juga mengembangkan noria, alat pengangkat air lain yang berfungsi sebagai pompa untuk mengangkat air ke ketinggian baru, dan beberapa versi alat ini juga menyerupai roda sendok. Beberapa contoh yang masih ada dapat dilihat di kota-kota kuno di wilayah tersebut, yang menggambarkan teknologi rekayasa dari berabad-abad yang lalu.
Meskipun teknologi ini tidak banyak digunakan karena telah diganti dengan alternatif yang lebih efisien, beberapa roda sendok masih berfungsi, dan terkadang masyarakat membangun yang baru. Desain dasarnya cukup sederhana untuk diterapkan di mana saja, bahkan di wilayah dengan infrastruktur terbatas, yang dapat berguna untuk reklamasi lahan, irigasi, dan pengerukan kanal di daerah terpencil. Perangkat tersebut juga dapat menjadi keingintahuan sejarah dan budaya, dan roda sendok dapat dipertahankan oleh komunitas sebagai contoh praktik rekayasa bersejarah.