Salagen® adalah obat resep yang digunakan untuk memerangi gejala mulut kering kronis. Ia bekerja dengan merangsang produksi air liur alami tubuh. Biasanya diberikan kepada pasien yang memiliki kelainan autoimun yang disebut sindrom Sjogren yang menyebabkan peradangan pada kelenjar ludah, tetapi Salagen® juga dapat diresepkan untuk pasien kanker yang mengalami mulut kering sebagai efek samping terapi radiasi. Jumlah dosis bervariasi berdasarkan kondisi khusus pasien, dan penting bagi orang untuk mengikuti instruksi dokter mereka saat mengambil obat untuk mencapai efek maksimal.
Dokter mengklasifikasikan Salagen® dan varietas generiknya pilocarpine sebagai agonis kolinergik. Mereka secara kimiawi mirip dengan neurotransmitter asetilkolin, dan mereka bekerja untuk meningkatkan efek asetilkolin yang diproduksi secara alami dalam sistem saraf. Salagen® merangsang jaringan otot polos di tenggorokan, mulut, dan sinus, yang pada gilirannya meningkatkan sekresi lendir dan air liur. Ketika mulut kering lega, peradangan di tenggorokan dan mulut mereda dan lebih mudah untuk berbicara, mengunyah, menelan, dan tertidur.
Salagen® dan agonis kolinergik lainnya sering menyebabkan efek samping, tetapi biasanya ringan dan hilang dengan cukup cepat. Efek samping yang paling umum termasuk mual, gangguan pencernaan, pilek, dan keringat berlebih. Seseorang dapat mengalami demam ringan, nyeri otot, diare, dan batuk basah juga. Lebih jarang, otot berkedut, nyeri sendi, dan peningkatan denyut jantung dapat terjadi. Mungkin juga mengalami reaksi alergi saat mengonsumsi Salagen® yang menyebabkan ruam kulit yang menyebar dan pembengkakan tenggorokan yang perlu ditangani di ruang gawat darurat.
Dokter berhati-hati saat meresepkan Salagen® kepada pasien mereka untuk meminimalkan risiko efek samping yang merugikan dan reaksi alergi. Seorang dokter biasanya meninjau riwayat medis pasien dan penggunaan obat saat ini untuk memastikan aman untuk memulainya dengan resep baru. Kebanyakan pasien dewasa diinstruksikan untuk meminum satu tablet lima miligram dengan air tiga sampai empat kali sehari. Pasien kanker dapat berhenti minum obat ketika gejalanya hilang, tetapi orang dengan sindrom Sjogren mungkin perlu terus meminum dosis harian tanpa batas.
Jika Salagen® diambil dalam dosis yang lebih besar daripada yang ditentukan, itu dapat menyebabkan masalah yang berpotensi mengancam jiwa. Pasien yang overdosis obat dapat mengalami aritmia, sesak napas, dan kebingungan mental. Kedutan otot, tremor, dan pingsan dapat terjadi dalam beberapa menit setelah overdosis. Penggunaan obat dalam jangka panjang telah dikaitkan dengan gangguan pencernaan, gagal ginjal, dan glaukoma, sehingga pasien umumnya diinstruksikan untuk melakukan pemeriksaan rutin untuk memastikan komplikasi tidak muncul.