Bagi kebanyakan orang, konstelasi adalah sekelompok bintang yang tampak membentuk gambar di langit, dengan asumsi seseorang menggunakan beberapa lisensi puitis. Namun, bagi para astronom, rasi bintang adalah wilayah langit tertentu, dengan para astronom memecah langit yang terlihat menjadi 88 rasi bintang yang berbeda. Apakah Anda orang awam atau astronom, rasi bintang adalah cara untuk melihat langit malam dan memecah informasi di langit menjadi potongan-potongan yang dapat digunakan, daripada mencoba mengambil di langit secara keseluruhan.
Dalam pengertian awam, rasi bintang telah menjadi bagian penting dari banyak budaya. Orang-orang secara historis memilih gugusan bintang dan pola imajiner yang mengelilinginya, dari singa hingga kapal, dan banyak budaya memiliki mitos kompleks tentang rasi bintang dan asal-usulnya. Beberapa budaya juga memiliki cerita tentang “rasi bintang gelap”, area langit malam yang benar-benar gelap. Para astronom menyebut rasi bintang dalam pengertian awam sebagai “asterisme,” dengan beberapa orang lebih memilih “rasi bintang klasik.”
Rasi bintang klasik ini diadopsi oleh para astronom ketika mereka mulai memecah langit menjadi rasi bintang. Rasi bintang Orion, misalnya, terletak di dalam persegi panjang yang digambar oleh para astronom yang juga dinamai Orion, setelah konstelasi orang awam yang terkait erat. Tumpang tindih ini dapat membuat hal-hal sedikit membingungkan bagi orang-orang.
Banyak asterisme memiliki beberapa nama, dan dikaitkan dengan beberapa mitos berbeda. Ursa Major, misalnya, menggunakan Biduk di Amerika Utara, dan Bajak di Inggris. Rasi bintang sering muncul dalam mitos penciptaan, dengan berbagai penjelasan tentang kehadirannya, mulai dari mitos tentang orang-orang yang terperangkap di langit dalam bentuk rasi bintang hingga legenda tentang permata yang tumpah. Keragaman mitos yang melibatkan langit malam tampaknya menunjukkan bahwa orang telah lama terpesona oleh bintang dan langit.
Meskipun gugusan bintang di sebuah konstelasi mungkin terlihat sangat dekat satu sama lain dari Bumi, mereka sebenarnya dipisahkan oleh jarak yang cukup jauh, dan ada banyak bintang di antara mereka yang terlalu redup atau terlalu jauh untuk dilihat. Dalam banyak kasus, cahaya dari bintang-bintang yang jauh belum sampai ke kita, karena bintang-bintang itu terlalu baru. Sebaliknya, beberapa bintang yang kita kenal dari tempatnya di asterisme mungkin tidak ada lagi, tetapi mungkin kita perlu jutaan tahun untuk mengetahuinya, karena cahaya dari bintang itu menempuh jarak yang begitu jauh.