Apa itu Puncak Bragg?

Puncak Bragg adalah titik peningkatan konsentrasi saat radiasi bergerak melalui jaringan pasien. Studi tentang radiasi pengion menunjukkan bahwa ia perlahan-lahan kehilangan energi saat bergerak, dan kehilangan energi dapat digambarkan berdasarkan kedalaman. Pada awalnya laju mungkin tetap konsisten, tetapi turun tajam tepat sebelum partikel berhenti. Temuan ini memiliki implikasi penting untuk radioterapi, di mana tujuannya adalah untuk menargetkan sel tumor sekaligus melindungi jaringan sehat untuk membatasi efek samping bagi pasien.

Peneliti William Henry Bragg menemukan puncak Bragg pada tahun 1903 saat melakukan studi tentang radiasi. Karyanya diintegrasikan ke dalam protokol yang dikembangkan untuk memandu penggunaan radiasi dalam terapi kanker. Pengetahuan tentang puncak Bragg memungkinkan teknisi untuk mengkalibrasi dengan sangat tepat dan menargetkan sinar radiasi untuk mengenai tumor di tempat yang tepat. Mereka menggunakan studi pencitraan dan alat diagnostik lainnya untuk mengetahui kedalaman dan dimensi tumor sehingga sinar dapat diarahkan dengan benar.

Radioterapi juga dapat menggunakan alat khusus untuk mengubah bentuk dan struktur puncak Bragg. Sinar dapat dilewatkan melalui media lain dalam perjalanannya ke pasien, misalnya, untuk membuat puncak lebih panjang. Ini dapat membantu penetrasi penuh tumor besar, memungkinkan sinar untuk menutupi seluruh pertumbuhan, bukan hanya sebagian saja. Program komputer membantu teknisi mengkalibrasi peralatan dan memprogram sinar untuk menggunakan radiasi pengion seaman dan seefektif mungkin.

Ketika puncak Bragg dikalibrasi dengan benar, berkas memancarkan radiasi dosis tinggi di tempat yang tepat. Saat berjalan melalui jaringan di depan tumor, beberapa deposisi radiasi akan terjadi, tetapi harus tetap jauh lebih rendah dari puncaknya. Radiasi berhenti sesaat melewati batas pertumbuhan abnormal, memastikan bahwa itu tidak menyebar ke jaringan sehat di sekitarnya. Mungkin sulit untuk mengkalibrasi di lingkungan yang dekat dengan margin kesalahan yang rendah, seperti usus, di mana terapi radiasi dapat menimbulkan risiko perforasi dan peradangan.

Pasien yang mempersiapkan pengobatan kanker mungkin menerima sejumlah tes dan evaluasi sebelum pengobatan dimulai. Ini dapat membantu membentuk pengobatan yang disesuaikan dengan kanker tertentu untuk meningkatkan peluang keberhasilan. Penting untuk mengikuti petunjuk selama pengujian untuk memastikan teknisi mendapatkan pengukuran yang tepat, karena jika tidak, peralatan yang digunakan untuk memberikan terapi radiasi mungkin tidak diprogram dengan benar.