Pizotifen, lebih dikenal dengan nama mereknya, Sandomigran®, adalah obat yang digunakan untuk membantu mencegah sakit kepala vaskular seperti sakit kepala cluster atau migrain. Ini digunakan sebagai tindakan pencegahan, tetapi tidak dianggap cukup sebagai pengobatan setelah rasa sakit sudah mulai. Obat ini umumnya dianggap efektif, tetapi biasanya diresepkan sebagai upaya terakhir karena diketahui menyebabkan beberapa efek samping. Pizotifen banyak digunakan di seluruh Kanada dan Eropa.
Jenis sakit kepala tertentu, seperti migrain, berhubungan dengan pelebaran pembuluh darah di otak. Pada awal serangan migrain, diperkirakan bahwa serotonin dilepaskan, menyebabkan pembuluh darah menyempit. Bahan kimia lain juga dilepaskan yang dapat menyebabkan pembuluh darah melebar. Pizotifen bekerja dengan memblokir reseptor serotonin di dalam otak, yang pada gilirannya dikatakan menghentikan pembuluh darah agar tidak melebar dan menyempit dengan cepat. Selain itu, diduga memblokir reseptor histamin, yang juga dapat menyebabkan pelebaran pembuluh darah, serta peradangan.
Pizotifen secara kimiawi mirip dengan banyak antidepresan dalam struktur dan tindakan, dan diperkirakan memiliki efek yang serupa. Dalam pengujian hewan, obat ini menunjukkan kualitas obat penenang ringan, yang dianggap bermanfaat dalam mengobati depresi dan kecemasan ringan hingga sedang. Pengujian hewan lain telah menunjukkan bahwa obat ini mungkin efektif dalam mengobati overdosis obat yang dikenal sebagai Ekstasi, atau 3,4-Methylenedioxymethamphetamine (MDMA).
Dalam banyak kasus, dokter mungkin awalnya meresepkan obat ini dalam dosis rendah, kemudian secara bertahap meningkatkan dosisnya hingga menjadi efektif. Untuk membantu mengurangi efek samping, banyak dokter akan mencoba meresepkan dosis terendah yang akan memberikan hasil terbaik. Seiring waktu, dokter dapat memberikan dosis yang lebih rendah untuk melihat apakah minum obat ini masih diperlukan.
Efek samping paling umum yang terkait dengan penggunaan pizotifen adalah kantuk, nafsu makan meningkat, dan penambahan berat badan. Ini dianggap sementara, dan dapat mereda seiring waktu. Ada juga beberapa efek samping lain yang dianggap kurang umum. Ini mungkin termasuk kebingungan atau gugup, kelemahan, mulut kering, dan retensi cairan.
Obat ini juga dapat berinteraksi negatif dengan obat lain. Antidepresan, antihistamin, dan obat tidur dapat menyebabkan kantuk lebih lanjut. Alkohol, serta obat jantung dan diabetes, dapat berinteraksi dengan obat ini juga. Selain itu, pengobatan alami seperti St. John’s wort dapat menurunkan efektivitas pizotifen.