Istilah “piring ikan” dapat merujuk pada hidangan ikan dan makanan pendamping yang disajikan di atas piring besar. Ini juga bisa merujuk pada hidangan besar dari berbagai ikan yang dimasak yang dimaksudkan untuk ngemil saat menghibur atau di pesta, mirip dengan piring makanan pembuka atau nampan buah. Dalam kedua kasus, ikan biasanya, tetapi tidak selalu, dimasak, dengan pemilihan ikan umumnya ditentukan oleh spesies yang tersedia di wilayah persiapan. Dalam hal peralatan memasak dan menyajikan, istilah ini juga mengacu pada piring yang sebenarnya di mana makanan atau ikan pilihan tersebut disajikan.
Sebagai hidangan, piring ikan paling sering berisi pelengkap seperti sayuran yang dimasak dan satu atau dua fillet ikan besar, yang dipanggang, dipanggang, atau digoreng. Ikan rebus tersedia tetapi tidak begitu populer. Saat koki memanggang ikan untuk piring, adalah hal yang normal untuk membumbuinya dengan bumbu dan rempah-rempah. Jika koki memilih untuk memanggang ikan, ia biasanya menambahkan glasir atau saus. Resep piring yang memanggil ikan goreng biasanya melibatkan lapisan remah roti atau tepung yang dibumbui.
Ketika orang mengartikan nampan makanan pembuka mengacu pada piring ikan, piring biasanya memiliki setidaknya dua jenis ikan, yang membedakan jenis piring ini dari piring makan. Jika diinginkan, piring dapat berisi makanan laut lainnya seperti udang yang dimasak dan dapat disertai dengan makanan ringan seperti kerupuk. Mereka juga dapat berisi saus untuk mencelupkan ikan, serta irisan lemon dan hiasan seperti peterseli. Piring jenis ini dirancang untuk menampung lebih dari satu orang dan harus digunakan bersama.
Terlepas dari apakah seseorang bermaksud makan atau berbagi piring, koki dapat memilih untuk memasukkan ikan mentah ke dalam piring ikan. Misalnya, mereka mungkin menyajikan sushi atau shashimi. Ini lebih khas dalam masakan Asia. Jika koki melakukan ini, piring harus disajikan dan dikonsumsi sesegera mungkin untuk menghindari pembusukan ikan. Di piring-piring ini, nasi adalah makanan pokok.
Meskipun metode persiapan berpengaruh pada nilai gizi, dokter, koki, dan ahli gizi menganggap piring ikan sebagai pilihan makanan yang baik. Ikan merupakan makanan rendah kalori yang juga mengandung asam lemak omega esensial tingkat tinggi, khususnya asam eicosapentaenoic (EPA) dan asam docosahexaenoic (DHA). Asam ini berperan dalam fungsi tubuh seperti membangun sel dan mengurangi peradangan. Mereka juga dapat menurunkan risiko penyakit jantung, karena lemak omega adalah lemak tak jenuh atau “baik” yang meningkatkan kadar high-density lipoprotein (HDL), yang merupakan pembawa dalam darah yang memindahkan kolesterol dari arteri ke hati sehingga dapat lolos dari tubuh alih-alih membentuk plak berbahaya.