Apa itu Phantasmagoria?

Juga dikenal sebagai Fantasmagoria atau Fantasmagoria, Phantasmagoria adalah pertunjukan hantu yang diproyeksikan yang berasal dari Prancis pada akhir abad ke-18 dan mengalami puncak popularitas selama abad ke-19 di seluruh Eropa. Efek pertunjukan Phantasmagoria terdiri dari serangkaian gambar hantu seperti kerangka, setan, atau penampakan mengerikan lainnya yang diproyeksikan ke layar, dinding, kabut, atau asap. Phantasmagoria tidak hanya inovatif untuk periode waktu itu, tetapi juga mempercepat pergerakan kamera yang kemudian digunakan dalam film abad ke-20, seperti pembesaran dan pembubaran.

Selain bentuk eksperimentasi lain dengan permainan bayangan dan proyeksi, seperti pertunjukan Magic Lantern, pertunjukan Phantasmagoria sejati yang pertama umumnya dianggap dibuat oleh Paul Philipsthal. Juga dikenal dengan nama panggungnya, Paul Philidor, ia menciptakan pertunjukan Phantasmagoria pertama pada tahun 1789 sebagai bagian dari produksi yang lebih besar yang terdiri dari pemanggilan arwah dan trik ruang tamu lainnya. Namun, pemain sandiwara Phantasmagoria yang paling terkenal adalah fisikawan dan penemu Belgia, Etienne-Gaspard Robert, juga dikenal sebagai Etienne Robertson. Pada tahun 1797 ia membawa pertunjukan Phantasmagoria ke Paris di mana ia menjadi terkenal karena pementasan produksi yang rumit di ruang bawah tanah yang sebenarnya lengkap dengan hantu yang diproyeksikan dan efek suara yang menghantui. Segera setelah itu, Robertson membawa acaranya di jalan ke Rusia dan Spanyol di mana itu juga diterima dengan baik.

Popularitas hiburan Phantasmagoria di abad ke-19 sebagian besar didorong oleh minat pada novel Gotik pada saat itu, di mana hantu mengambang dan gambar mengerikan lainnya diromantisasi. Pada tahun 1826, Phantasmagoria akhirnya membuat jalan ke teater dalam produksi The Flying Dutchman ketika digunakan untuk menghasilkan ilusi kapal hantu mengambang. Popularitas Phantasmagoria mulai berkurang pada pertengahan 1800-an dengan kemajuan bentuk lain yang lebih canggih dari proyeksi, animasi, dan akhirnya, film layar lebar.

Kumpulan puisi yang ditulis oleh penulis Alice in Wonderland, Lewis Carroll, berjudul Phantasmagoria diterbitkan pada tahun 1869. Puisi utama, yang menyandang judul koleksi, ditulis sebagai percakapan naratif antara hantu dan seorang pria yang membahas perbedaan antara hantu dan manusia. manusia.

Pengaruh Phantasmagoria masih dapat dilihat di bioskop modern dan atraksi taman hiburan, terutama yang dibuat oleh Walt Disney. The Disneyland Haunted Mansion, misalnya, menggunakan “asap dan cermin” dalam menciptakan efek khusus hantu.