Korporasi global adalah institusi berbadan hukum yang beroperasi di lebih dari satu negara. Korporasi hanya satu jenis bisnis, tetapi biasanya memiliki struktur yang kondusif untuk ekspansi internasional. Perusahaan umumnya memperluas ke luar negeri untuk menjual produk kepada lebih banyak orang, untuk mempekerjakan tenaga kerja yang lebih murah atau untuk mendapatkan akses yang lebih mudah ke sumber daya alam. Undang-undang perpajakan di negara asing juga dapat menjadikannya lokasi yang lebih menguntungkan untuk melakukan operasi bisnis.
Ada jenis bisnis lain selain korporasi. Kepemilikan tunggal adalah entitas keuangan yang dioperasikan dan dimiliki oleh satu individu yang bertanggung jawab atas semua hutang yang dikeluarkan oleh bisnis. Kemitraan mirip dengan kepemilikan tunggal, tetapi dimiliki bersama oleh beberapa orang. Namun, baik kepemilikan tunggal maupun kemitraan tidak mungkin beroperasi secara global, karena mereka umumnya tidak memiliki struktur yang diperlukan untuk investasi dan pertumbuhan skala besar. Sebuah perusahaan, di sisi lain, diberikan kepribadian hukum yang terpisah dari pemiliknya dan dapat memungkinkan pemegang saham untuk memiliki bagian dari bisnis.
Salah satu alasan perusahaan global memutuskan untuk beroperasi di negara baru adalah untuk menjangkau pasar baru. Populasi sebagian besar negara kecil dibandingkan dengan populasi dunia. Setelah pasar domestik telah sepenuhnya dieksploitasi, sebuah perusahaan dapat beralih ke pasar yang belum dimanfaatkan di negara lain. Perusahaan telepon seluler Amerika dan Eropa yang menjual produknya di belahan dunia lain adalah contoh perusahaan global yang mencari tujuan ini.
Tenaga kerja yang tersedia lebih murah adalah motivasi lain bagi perusahaan untuk mempekerjakan pekerja di luar negeri. Sementara sebagian besar keputusan tingkat tinggi dapat dibuat di negara asal perusahaan, pekerjaan manufaktur atau padat karya dapat dialihdayakan ke negara-negara kurang berkembang. Tenaga kerja umumnya tidak memerlukan pelatihan ekstensif, dan oleh karena itu, biaya utama mempekerjakan tenaga kerja adalah tarif pembayaran per jam. Banyak negara memiliki pekerja yang akan bekerja di bawah tingkat upah minimum negara maju. Penghematan yang dikeluarkan oleh perusahaan global yang mempekerjakan tenaga kerja yang lebih murah memberikan insentif ekonomi bagi bisnis untuk beroperasi di luar negeri.
Perusahaan juga dapat memperluas secara global untuk mengakses sumber daya alam dengan hambatan yang lebih sedikit daripada di negara asal mereka. Negara-negara maju sering kali memiliki undang-undang yang efektif yang mengatur eksploitasi sumber daya alam seperti minyak bumi, logam mulia, kayu, dan satwa liar. Banyak negara lain, yang mungkin memiliki pemimpin korup yang menerima suap, tidak memiliki undang-undang yang ditegakkan dengan tegas. Meskipun ada beberapa hambatan tambahan untuk bisnis internasional, perusahaan global mungkin merasa lebih mudah untuk menambang, menebang kayu, atau menangkap ikan di negara lain.