Apa itu Pernapasan Bibir Mengerut?

Pernapasan bibir mengerucut adalah metode pernapasan yang bermanfaat bagi mereka yang menderita penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Metode pernapasan ini membantu pasien menghilangkan rasa sesak napas yang biasanya menyertai (COPD). Pernapasan bibir yang mengerut biasanya diajarkan kepada pasien oleh perawat atau spesialis pernapasan selama pendidikan tentang penyakit atau sebagai bagian dari rejimen pengobatan.

PPOK adalah penyakit paru-paru umum yang ditandai dengan adanya bronkitis kronis atau emfisema, meskipun banyak pasien mengalami kedua kondisi tersebut seiring perkembangan penyakit. Merokok adalah penyebab utama, tetapi paparan berlebihan terhadap jenis asap atau polusi tertentu juga dapat menjadi faktor penyebab utama. Beberapa orang secara genetik cenderung mengalami kondisi ini dan mungkin mendapatkannya tanpa pernah terpapar asap atau asap. Salah satu gejala yang paling umum adalah sesak napas, yang biasanya memburuk bahkan dengan aktivitas fisik ringan. Pernapasan bibir yang mengerucut sering membantu meringankan gejala ini, meskipun kemungkinan besar tidak akan pernah benar-benar hilang.

Saat melakukan teknik pursed lip breathing, pasien harus memulai dengan mengendurkan otot leher dan bahu, karena ketegangan dapat menyebabkan saluran udara tertekan, dan pasien PPOK sudah memiliki saluran udara yang menyempit secara tidak normal. Pasien kemudian bernafas dengan normal, sebaiknya melalui hidung, sambil menghitung sampai dua. Sebelum menghembuskan napas, bibir mengerucut seolah-olah pasien akan bersiul, dan udara dihembuskan perlahan-lahan saat pasien menghitung sampai empat. Ketika pasien bernafas melalui lubang yang lebih kecil, saluran udara tetap mengembang lebih lama, yang membantu meringankan sesak napas.

Kebanyakan dokter menyarankan untuk menggunakan teknik pernapasan bibir yang mengerucut setidaknya empat hingga lima kali sehari sampai pasien terbiasa dengan teknik tersebut. Begitu mereka merasa nyaman menggunakannya, itu bisa dilakukan sesuai kebutuhan. Ini mungkin sangat bermanfaat selama masa aktivitas, seperti saat menaiki tangga atau mendorong kereta belanja. Namun, pernapasan bibir yang mengerucut saja mungkin tidak cukup untuk mengatasi sesak napas selama aktivitas berat, jadi pasien tidak boleh melakukan aktivitas tersebut tanpa persetujuan dari dokter mereka.

Untuk pasien dengan PPOK parah, pernapasan bibir yang mengerucut hanyalah sebagian kecil dari rejimen pengobatan lengkap, dan tidak boleh diandalkan sebagai satu-satunya sumber bantuan. Pasien mungkin memerlukan inhaler khusus atau terapi oksigen berkelanjutan. Perawatan steroid intravena mungkin diperlukan jika gejala menjadi terlalu parah. Tidak ada obat untuk kondisi ini, jadi pengobatan berfokus pada peningkatan kualitas hidup bagi mereka yang menderita PPOK.