Apa itu Permeabilitas Magnetik?

Beberapa bahan menjadi magnet ketika ditempatkan di medan magnet; kemampuan suatu bahan untuk menjadi magnet disebut permeabilitas magnetik. Contohnya adalah menggosok sepotong besi dengan magnet: besi akan menjadi magnet dan memiliki medan magnetnya sendiri, yang berarti ia memiliki beberapa tingkat permeabilitas magnetik.
Banyak zat, bahkan air, memiliki tingkat permeabilitas magnetik. Ketika suatu bahan ditempatkan dalam medan magnet, ia berinteraksi dengan medan dalam satu atau lain cara. Permeabilitas suatu zat menggambarkan cara material merespon dan efek medan pada material. Suatu zat dengan permeabilitas magnetik akan menarik dirinya sendiri ke arah medan atau berlawanan dengannya. Jadi, tergantung pada permeabilitas, zat akan tertarik atau ditolak oleh medan.

Mengukur Permeabilitas

Para ilmuwan mewakili permeabilitas magnetik dengan huruf Yunani, mu (μ). Sistem Satuan Internasional (SI) mengukur permeabilitas dalam henres per meter (H/m) atau dalam newton per ampere kuadrat (N/A2). Udara dalam ruang hampa, juga disebut ruang bebas, memiliki nilai konstanta yang disebut konstanta magnetik. Nilai ini diwakili oleh simbol 0 dan bernilai 4π×10−7 H/m yaitu sekitar 1.2566×10−6 H/m. Nilai numeriknya sama jika diukur dalam N/A2.

Permeabilitas magnetik, di sisi lain, bukanlah angka yang konstan; melainkan berubah dengan posisi material dalam kaitannya dengan medan magnet, frekuensi medan, kelembaban, suhu, dan faktor lainnya. Mengetahui permeabilitas suatu bahan juga dapat berguna untuk berbagai industri, misalnya bahan dengan permeabilitas tinggi digunakan dalam berbagai aplikasi termasuk dalam elektromagnet, transformator, dan induktor.

Permeabilitas Zat
Zat juga dapat dicirikan tergantung pada permeabilitas magnetiknya dan tingkat permeabilitas zat dinyatakan sebagai bilangan murni. Jika suatu zat diklasifikasikan sebagai paramagnetik, permeabilitasnya diukur sedikit lebih dari satu dan zat tersebut tertarik lemah ke magnet. Jika suatu zat diklasifikasikan sebagai diamagnetik, permeabilitasnya diukur kurang dari satu dan zat tersebut akan ditolak oleh magnet.

Permeabilitas Logam Ferromagnetik
Bahan juga dapat diklasifikasikan sebagai feromagnetik; logam feromagnetik memiliki permeabilitas terbesar dari semua zat dan akan menjadi magnet ketika terkena medan magnet. Ketika medan magnet di mana zat feromagnetik terkena meningkat, permeabilitas magnet akan meningkat hingga mencapai nilai maksimumnya, di mana titik itu akan berkurang. Beberapa bahan feromagnetik akan menjadi magnet keras atau lunak; pada bahan yang menjadi magnet lunak, seperti bahan yang digunakan dalam elektromagnet, bahan tersebut akan kehilangan kemagnetannya bila medan magnet dihilangkan. Magnet keras sulit untuk dimagnetisasi, tetapi akan tetap termagnetisasi bahkan ketika medan magnet dihilangkan.