Apa itu Periode Holding?

Dalam lingkaran investasi, holding period adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan periode waktu yang dimiliki investor atau diproyeksikan untuk memegang sekuritas tertentu. Jenis holding period ini dapat diterapkan baik untuk posisi long maupun posisi short. Istilah ini juga digunakan dalam situasi perbankan, dan digunakan untuk mengidentifikasi jumlah waktu yang terjadi antara penerimaan setoran dan saat itu benar-benar diposting ke rekening nasabah dan tersedia untuk penarikan.

Dengan posisi long, holding period dimulai saat investor menyelesaikan atau menyelesaikan pembelian sekuritas. Periode berlanjut sampai penjualan keamanan selesai ke investor yang berbeda. Pendekatan umum yang sama digunakan ketika mendefinisikan holding period dengan posisi short. Dalam skenario ini, periode dimulai ketika investor atau penjual pendek meminjam keamanan dan berakhir ketika keamanan dijual kembali atau dikembalikan ke pemiliknya. Dalam kedua kasus, periode penahanan mengidentifikasi siapa yang memiliki keamanan, dan dengan demikian menentukan siapa yang berada dalam posisi untuk merealisasikan pengembalian dari keamanan itu.

Menentukan periode holding tidak hanya penting untuk mengidentifikasi siapa yang diuntungkan dari pergerakan naik dalam nilai sekuritas; jangka waktu yang ditentukan juga memungkinkan untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab untuk membayar pajak atas setiap pengembalian yang direalisasikan, atau siapa yang dapat mengklaim kerugian jika keamanan menurun nilainya. Hal ini membuat pendokumentasian awal dan akhir periode secara akurat menjadi sangat penting, karena laba atau rugi yang dihasilkan mungkin memiliki dampak signifikan pada akuntansi pajak keseluruhan untuk semua investasi yang dilakukan selama jangka waktu yang sama. Misalnya, jika satu aset menghasilkan pengembalian yang signifikan selama periode penahanan itu, dan aset lain mencatat kerugian, utang pajak investor secara keseluruhan berkurang untuk periode tersebut.

Sebuah periode holding dapat didefinisikan dalam istilah tahun kalender, atau beberapa kerangka waktu tertentu lainnya. Misalnya, periode dapat dimulai pada 1 Januari dan berakhir pada 31 Desember di tahun yang sama. Periode juga dapat menentukan serangkaian bulan berturut-turut, seperti dari Mei hingga November. Konfigurasi yang tepat dari periode tersebut akan tergantung pada kapan aset diperoleh dan kapan dilepaskan ke investor lain.

Dengan perbankan, holding period mengacu pada jeda antara penerimaan setoran dan saat setoran itu diposkan ke rekening nasabah. Hal ini penting, karena bank sering membedakan kapan setoran diterima dan kapan dana tersebut tersedia, berdasarkan waktu penyetoran dilakukan. Misalnya, setoran yang diterima di sore hari mungkin tidak dikirim ke akun pelanggan hingga hari kerja berikutnya. Memahami apa yang dimaksud dengan interim normal untuk setoran akan memudahkan pemegang rekening untuk mengetahui kapan dana tersebut akan tersedia untuk penarikan.