Peramalan permintaan adalah strategi memproyeksikan permintaan barang dan jasa selama periode waktu tertentu. Dengan melakukan hal itu, akan lebih mudah untuk menyesuaikan jadwal produksi sehingga permintaan dapat dipenuhi secara efisien, sambil tetap menghindari kemungkinan menghasilkan jumlah yang melebihi permintaan. Dengan mencocokkan produksi dengan permintaan, bisnis membantu menjaga persediaan tetap rendah, yang membantu memangkas pengeluaran serta menurunkan pajak yang dinilai atas barang jadi. Konsep peramalan permintaan juga dapat diterapkan pada pembelian dan penjualan instrumen investasi, seperti saham atau obligasi.
Produsen menggunakan peramalan permintaan sebagai sarana perencanaan jadwal produksi. Proses ini biasanya melibatkan melihat secara dekat data historis mengenai pesanan yang dilakukan oleh pelanggan tetap, tren industri umum, dan faktor relevan lainnya. Sebagai hasil dari penelitian mereka, produsen akan mencoba untuk menentukan berapa banyak unit dari setiap produk di lini mereka harus diproduksi dalam periode waktu saat ini untuk memenuhi permintaan konsumen di periode waktu mendatang. Setelah proyeksi selesai, akan jauh lebih mudah untuk memesan bahan mentah, menyesuaikan tenaga kerja seperlunya, dan bahkan memesan kemasan untuk produk jadi. Jika proyeksi terbukti akurat, pabrikan juga menikmati manfaat menjaga persediaan tetap rendah, tetapi masih cukup untuk memenuhi permintaan.
Pengecer juga menggunakan konsep peramalan permintaan dalam hal pembelian produk untuk dijual di toko mereka. Dengan menilai secara akurat permintaan untuk berbagai produk, adalah mungkin untuk selalu memiliki persediaan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan, sambil menghindari komitmen terlalu banyak sumber daya untuk persediaan yang tinggi. Peramalan permintaan dapat sangat membantu ketika berurusan dengan barang-barang musiman, terutama dalam hal memutuskan berapa banyak unit yang dapat mereka beli dan secara wajar diharapkan untuk dijual pada akhir musim.
Dalam hal investasi, peramalan permintaan sangat membantu ketika memutuskan pembelian atau penjualan saham. Seorang investor akan berusaha untuk secara akurat menilai pergerakan harga saham tertentu di masa depan, dan menentukan apakah opsi itu kemungkinan akan menghasilkan pengembalian yang diinginkan dalam periode tertentu. Jika demikian, investor dapat membeli saham saat harganya masih agak rendah. Investor kemudian akan menahan saham tersebut sepanjang periode yang sedang dipertimbangkan. Dengan asumsi saham berkinerja seperti yang diantisipasi, investor kemungkinan akan menghasilkan pengembalian yang signifikan sebagai hasil dari proyeksinya.