Pemasaran holistik adalah pendekatan pemasaran terpadu yang berfokus pada menyatukan semua aspek pemasaran dan menyatukan berbagai strategi pemasaran. Ini sering melibatkan pengambilan pandangan holistik dari semua proses internal, termasuk struktur berbagai departemen perusahaan, proses manufaktur, dan produk lain yang dibuat oleh perusahaan, tetapi sering juga mencakup evaluasi persaingan. Pemasaran holistik umumnya membutuhkan pandangan yang lebih luas tentang situasi yang mempertimbangkan detail serta tujuan jangka panjang perusahaan.
Dalam perusahaan tertentu, program pemasaran holistik akan membantu menghubungkan berbagai tim dan departemen, yang dapat mencakup tim pengembangan produk, tim branding, dan tenaga penjualan. Kelompok-kelompok yang berbeda ini sering kali dikelola secara individual dan tidak mengalami banyak kontak satu sama lain. Ini berpotensi menghasilkan ketidaksesuaian strategi pemasaran, terutama jika tim diberi instruksi yang berbeda, menciptakan tujuan yang berbeda untuk diri mereka sendiri, atau secara tidak sengaja mengorbankan sektor pengembangan lain dengan tindakan tertentu. Pemasaran holistik mencoba menjembatani kesenjangan antara bagian pengembangan produk yang berbeda ini untuk memastikan bahwa semua yang terlibat dalam pemasaran produk tertentu akan memiliki tujuan yang sama.
Konsep pemasaran holistik juga berfokus pada produk lain yang dibuat oleh perusahaan mana pun. Jika produk tertentu terlalu mirip satu sama lain atau terlalu berbeda dan tidak terkait, penjualan berpotensi menurun, bahkan jika setiap produk telah mengoptimalkan pemasaran. Perusahaan harus memperhitungkan perkiraan respons pelanggan terhadap produk baru untuk menentukan proyeksi penjualan dan kesuksesan mereka.
Misalnya, jika sebuah perusahaan populer merilis produk baru dan lebih baik tetapi tetap mempertahankan produk lama di pasar, mereka secara tidak sengaja dapat menyebabkan kebingungan di antara konsumen. Hal ini tidak hanya akan membuat publik mempertanyakan kualitas produk lama tetapi juga akan sangat menurunkan penjualan produk lama, terutama jika produk baru sangat mirip. Sebaliknya, perusahaan yang merilis dua produk yang sama sekali tidak terkait akan berjuang untuk membentuk strategi branding terintegrasi, yang dapat mempersulit pelanggan untuk mengingatnya dan kembali lagi di masa mendatang.
Pemasaran holistik juga memperhitungkan persaingan. Mengeluarkan produk yang terlalu mirip dengan pesaing, atau memasarkan produk dengan cara yang mirip dengan pesaing, akan menurunkan kekuatan reputasi perusahaan. Sebaliknya, meluncurkan kampanye pemasaran yang tidak realistis yang tidak sesuai dengan gagasan publik tentang perusahaan juga dapat mengurangi penjualan. Misalnya, mendapatkan selebritas tertentu untuk mendukung suatu produk umumnya akan berhasil, tetapi hanya jika dukungan itu dapat dipercaya. Jika publik tidak percaya bahwa selebriti akan benar-benar mendukung produk dalam kehidupan nyata, maka kampanye pemasaran tidak mungkin berhasil.