Apa itu Pelumas Berbasis Minyak?

Pelumas berbahan dasar minyak adalah pelumas pribadi yang memiliki bahan dasar minyak daripada bahan dasar air atau silikon. Contoh pelumas berbahan dasar minyak termasuk baby oil dan Vaseline — juga disebut petroleum jelly. Pelumas berbahan dasar minyak dapat digunakan selama hubungan seksual untuk meningkatkan pelumasan alami pada vagina atau anus. Mereka juga dapat digunakan oleh pria dan wanita untuk meningkatkan masturbasi.

Pelumas berbasis minyak, bagaimanapun, tidak lagi disukai sebagai pelumas pribadi untuk hubungan seksual. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh fakta bahwa mereka tidak dapat digunakan bersama-sama dengan kondom lateks — sebagian besar pelumas berbahan dasar minyak menyebabkan lateks melemah dan robek. Mainan seks berbahan lateks juga bisa rusak karena pelumas berbahan dasar minyak. Namun, dimungkinkan untuk menggunakan pelumas berbahan dasar minyak dengan kondom poliuretan.

Alasan lain penurunan penggunaan pelumas berbahan dasar minyak adalah jenis pelumas ini dianggap menyebabkan infeksi vagina. Banyak wanita percaya bahwa penggunaan pelumas berbasis minyak mungkin bertanggung jawab atas infeksi jamur atau kandung kemih berikutnya. Ada satu pelumas berbahan dasar minyak yang disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) yang tidak meningkatkan risiko infeksi pada wanita. Pelumas ini dibuat dengan minyak alami, tetapi masih belum disetujui untuk digunakan dengan kondom lateks.

Pelumas berbasis minyak bisa lebih efektif daripada alternatif selama kontak seksual yang berkepanjangan, karena mereka mempertahankan sifat pelumasnya lebih lama. Untuk alasan ini, mereka juga lebih efektif dalam memberikan pelumasan dalam konteks non-seksual; misalnya, seorang wanita menopause yang menderita kekeringan vagina yang tidak nyaman mungkin ingin meredakannya dengan pelumas berbahan dasar minyak. Pelumas jenis ini juga tidak larut dalam air.

Ada dua alternatif untuk pelumas berbahan dasar minyak: pelumas berbahan dasar air dan pelumas berbahan dasar silikon. Pelumas berbasis air terutama air, dengan gliserin, selulosa, atau karagenan ditambahkan untuk meningkatkan pelumasan. Umumnya, pelumas berbahan dasar air aman digunakan dengan kondom lateks, tetapi pelumas yang mengandung gliserin atau gula dapat menyebabkan infeksi jamur pada beberapa wanita. Pelumas jenis ini juga tidak dapat digunakan dalam air, karena larut dalam air dan akan hilang.

Pelumas berbasis silikon terutama mengandung silikon. Pelumas jenis ini biasanya aman digunakan dengan kondom dan produk lateks lainnya, tetapi tidak selalu aman untuk lateks. Pelumas berbasis silikon juga dapat merusak mainan seks yang terbuat dari silikon. Jenis pelumas ini lebih tahan lama dan tidak terlalu terasa “lengket” dibandingkan beberapa jenis pelumas berbahan dasar air. Ini juga lebih sulit untuk dicuci daripada pelumas berbasis minyak atau air, dan dapat menyebabkan iritasi kulit pada beberapa individu.