Apa itu Pedagogi Kritis?

Pedagogi kritis adalah bentuk pendidikan di mana siswa didorong untuk mempertanyakan pengertian yang dominan atau umum tentang makna dan membentuk pemahaman mereka sendiri tentang apa yang mereka pelajari. Jenis pendekatan ini sangat populer di bidang studi yang berpotensi subjektif seperti sastra, seni, dan bahkan sejarah. Salah satu ide sentral dari metode pengajaran ini adalah bahwa siswa mampu membangun makna mereka sendiri ketika belajar dan guru harus memfasilitasi proses itu daripada “memaksa” makna pada siswa. Pedagogi kritis cenderung mencapai tujuan ini dengan berusaha membantu siswa “melupakan” pelajaran sebelumnya yang mungkin memaksakan pemikiran dominan dan “mempelajari kembali” ide-ide mereka sendiri.

Dalam pendidikan, pedagogi mengacu pada sekolah pemikiran atau filosofi pendidikan tentang bagaimana orang belajar dan bagaimana guru harus membantu dalam pembelajaran itu. Ini dapat berkisar dari bentuk pedagogi tradisional di mana guru bertindak sebagai “orang bijak di atas panggung,” berdiri di depan ruangan dan memberi tahu siswa apa yang harus mereka ketahui hingga metode pengajaran yang kurang tradisional di mana siswa membangun makna bagi diri mereka sendiri. Kategori terakhir ini akan mencakup pedagogi kritis, karena berupaya untuk memungkinkan siswa menciptakan makna dalam apa yang mereka pelajari di luar apa yang orang lain katakan tentang sesuatu yang seharusnya berarti.

Salah satu cara termudah untuk mempertimbangkan pedagogi kritis adalah di bidang sastra, di mana ia dapat diterapkan dengan cukup efektif. Dalam bentuk pendidikan yang lebih tua, siswa sering membaca karya sastra dan guru kemudian akan memberi tahu mereka tentang apa arti cerita atau puisi itu. Siswa diharapkan untuk belajar dan mengingat interpretasi pekerjaan yang “benar” ini dan kemudian mengulangi jawaban ini pada tes untuk mendemonstrasikan pembelajaran.

Pedagogi kritis didorong oleh keinginan untuk menunjukkan bahwa tidak ada satu pun interpretasi atau pembacaan yang “benar” dari sebuah karya sastra. Para siswa didorong untuk membangun makna mereka sendiri berdasarkan pengalaman dan pandangan mereka sendiri, dan jenis bacaan pribadi ini cenderung menciptakan hubungan yang lebih kuat antara pembaca dan karya sastra. Daripada mendemonstrasikan pengetahuan tentang jawaban yang “benar”, siswa malah harus dapat mendukung pembacaan karyanya dengan menggunakan teks dari cerita atau puisi. Dengan cara ini, pembelajaran dan pemahaman ditunjukkan dengan kemampuan siswa untuk menunjukkan membaca kritis pekerjaan.

Jenis pedagogi kritis ini juga dapat diperluas ke bidang studi lain seperti sejarah. Sementara sejarah mungkin memiliki fakta tertentu, seperti tanggal atau nama orang, upaya dapat dilakukan untuk menjauh dari pandangan dominan tentang sejarah dan membangun pemahaman baru tentang peristiwa sejarah. Hal ini sering dicapai melalui upaya untuk memeriksa peran minoritas atau perempuan dalam konteks sejarah, daripada membaca sejarah sebagai kisah “orang kulit putih tua yang mati” seperti yang sering digambarkan di sekolah-sekolah Amerika dan Eropa.