Apa itu Pat di Punggung?

Sebuah tepukan di punggung adalah cara fisik untuk menyampaikan salah satu dari banyak pesan. Ini terutama merupakan bentuk pujian — cara untuk mengatakan “pekerjaan bagus” atau “atta boy.” Ini bisa menjadi tindakan ucapan selamat atau hanya cara yang intim secara fisik untuk mengatakan “pekerjaan selesai dengan baik.” Ini mengungkapkan pujian secara berbeda dari pesan verbal, dan merupakan cara untuk menyampaikan kedekatan fisik atau kedekatan intim.

Ucapan selamat dalam acara atletik sering diberikan sebagai tepukan di punggung. Gerakan ini telah digunakan sejak awal olahraga — untuk merayakan home run, untuk memberi selamat kepada pencetak gol, atau untuk merayakan tangkapan. Ini adalah bentuk pujian dari pelatih ke pemain, atau dari pemain ke pemain. Ini mengungkapkan kegembiraan fisik yang tidak dapat diakomodasi oleh kata-kata.

Itu juga dapat digunakan oleh seorang ayah untuk mendorong putranya yang putus asa atau seorang pemimpin sebagai pengikut yang putus asa. Tepuk tangan bisa menjadi bentuk pujian yang menenangkan. Cara lain untuk mengatakan “atta boy,” tepukan itu bisa mengatakan, “ambil mereka lain kali.” Ini dapat digunakan untuk memuji pemain, putra, teman, rekan setim, atau siapa pun untuk pekerjaan yang dilakukan dengan baik tetapi tidak berhasil.

Tepuk punggung juga bisa menjadi cara untuk menghibur seseorang yang sedang sedih, kesal, atau terluka. Itu tidak selalu pujian, tetapi juga bisa menghibur dengan cara ini. Ini bisa menjadi cara untuk mengatakan, “Aku di sini untukmu” atau “Aku mendukungmu,” dan juga sebagai bentuk pujian. Semua bentuk ini mengungkapkan kebutuhan dan pentingnya keintiman fisik dan sentuhan penuh kasih sayang.

Bentuk pujian atau penghiburan ini bisa menjadi pilihan yang baik ketika kata-kata tidak diperlukan atau praktis — ketika kata-kata terlalu keras atau emosional. Ini bisa menjadi pertukaran percaya diri antara pasangan yang canggung atau komunikasi yang lebih mudah dipahami daripada kata-kata. Ini menenangkan sebagai bentuk pujian yang universal. Itu bahkan bisa menjadi dorongan untuk diri sendiri, seperti dalam “Berikan diri Anda tepukan di punggung.”