Orchidopexy adalah prosedur pembedahan untuk memperbaiki testis yang tidak turun, masalah umum pada bayi laki-laki yang baru lahir. Operasi ini biasanya dilakukan pada bayi berusia sekitar satu tahun yang testisnya belum sepenuhnya turun ke skrotum. Beberapa anak yang lebih besar, remaja, dan orang dewasa juga dapat menjadi kandidat untuk orkidopeksi karena masalah bawaan atau setelah cedera traumatis. Orchidopexy umumnya merupakan prosedur rawat jalan yang cepat, aman, dengan tingkat keberhasilan yang sangat tinggi dan sedikit risiko komplikasi.
Sampai beberapa tahun terakhir, kebanyakan dokter memilih untuk menunggu sampai pasien berusia sekitar satu tahun sebelum mempertimbangkan orkidopeksi. Pembedahan melibatkan pemotongan yang relatif besar sehingga testis dapat diambil secara manual dari saluran inguinalis di perut bagian bawah dan dipasang ke dalam skrotum. Inovasi terbaru dalam teknik urologi dan peralatan bedah kini memudahkan spesialis untuk melakukan operasi lebih awal, biasanya dalam rentang usia tiga hingga enam bulan. Intervensi dini telah terbukti menjadi prosedur yang kurang invasif yang mengurangi kemungkinan kerusakan permanen pada testis atau saraf di sekitarnya, pembuluh darah, dan jaringan tubuh.
Seorang pasien biasanya diberikan anestesi umum dosis kecil sebelum operasi. Peralatan pemantauan dipasang di ruang operasi untuk memeriksa tanda-tanda vital, pernapasan, dan aktivitas gelombang otak. Setelah mendeteksi lokasi yang tepat dari testis yang tidak turun dengan ultrasound dan pemindaian tomografi terkomputerisasi, ahli bedah membuat sayatan kecil di perut bagian bawah. Kamera endoskopi sering digunakan untuk membantu ahli bedah dengan hati-hati memvisualisasikan operasi tanpa perlu membuat luka terbuka yang besar.
Dengan bantuan endoskopi, ahli bedah menempatkan korda spermatika dan melepaskan atau melepaskannya seperlunya dari struktur di sekitarnya. Dia kemudian dengan hati-hati memanipulasi testis ke bawah. Sayatan kecil lainnya biasanya dibuat di dasar skrotum untuk membantu mengarahkan testis ke tempatnya dari bawah. Untuk mencegah testis tertarik kembali ke kanalis inguinalis, beberapa jahitan kecil yang dapat larut digunakan untuk menjahitnya ke dinding skrotum.
Orchidopexy biasanya dapat diselesaikan dalam waktu kurang dari satu jam, setelah itu pasien dibawa ke ruang pemulihan sampai anestesi habis. Ahli bedah dapat memutuskan untuk menahan pasien di rumah sakit semalaman untuk memantau pemulihan dan memastikan komplikasi tidak muncul. Sebagian besar bayi dapat pulang ke rumah dengan orang tua mereka pada hari berikutnya dengan instruksi untuk membalut bekas luka operasi dan membatasi aktivitas fisik selama empat hingga enam minggu. Kunjungan tindak lanjut dengan dokter anak biasa dilakukan untuk memastikan prosedur berhasil. Mayoritas bayi yang menjalani operasi mampu menjadi dewasa dengan kecepatan normal dan tidak mengalami masalah reproduksi di kemudian hari.