Oli sintetis adalah produk yang mengandung bahan kimia tambahan yang tidak ada dalam minyak mentah. Bahan tambahan ini disintesis atau dibuat secara artifisial dan ditambahkan ke minyak bumi sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan spesifik akan pelumasan. Produk sintetis digunakan untuk segala hal mulai dari melumasi mesin besar di pabrik produksi hingga digunakan pada mesin mobil keluarga.
Penciptaan minyak sintetis dapat ditelusuri kembali ke paruh pertama abad ke-20. Jerman sangat memanfaatkan produk ini selama Perang Dunia II, karena negara tersebut memiliki sumber daya yang sangat terbatas dalam hal minyak mentah. Itu digunakan untuk merawat motor di pabrik, menjaga kendaraan darat tetap beroperasi, dan bahkan untuk digunakan sebagai minyak pemanas dalam beberapa kasus.
Pada 1960-an, perusahaan minyak di Amerika Serikat, Inggris, Kanada, dan Afrika Selatan semuanya mengembangkan produk minyak buatan untuk digunakan dalam pengaturan industri dan juga untuk konsumen. Saat ini, produk-produk ini secara rutin digunakan di banyak tempat berbeda, terutama dalam industri otomotif.
Ada sejumlah keuntungan yang terkait dengan penciptaan produk minyak sintetis. Pertama, penambahan bahan buatan membantu meringankan beban cadangan minyak mentah yang semakin menipis, sehingga memungkinkan penggunaan minyak alami secara lebih efisien. Produk sintetis sering meminimalkan masalah lumpur oli pada mobil dan mesin mesin, yang merupakan keuntungan bagi mobil dan mesin penggerak motor lainnya yang lebih tua. Kinerja viskositas sintetis lebih baik dibandingkan dengan produk minyak alami dan dalam beberapa kasus mungkin lebih disukai. Misalnya, mesin mobil yang menempuh jarak lebih dari 100,000 mil (160,934 km) kemungkinan akan mengalami lebih sedikit keausan dengan menggunakan oli sintetis.
Manfaat utama lain dari produk sintetis adalah kinerja yang lebih efisien ketika mesin atau motor dihidupkan dalam cuaca dingin. Ini berarti bahwa minyak mulai melumasi semua bagian yang bekerja lebih cepat daripada produk minyak mentah. Ini berarti lebih sedikit kemungkinan terjadinya gumming dan keausan yang tidak perlu pada masing-masing komponen mesin.
Sementara minyak sintetis pada awalnya dikembangkan sebagai cara untuk mengatasi kekurangan produk minyak mentah, minyak buatan saat ini sering digunakan karena kinerjanya yang lebih baik. Selama periode ketika harga minyak mentah naik secara signifikan, produk sintetis juga dapat menjadi pilihan pelumas yang lebih murah.