Apa itu MPEG-3?

Diatur oleh Moving Picture Experts Group (MPEG), MPEG-3 mengacu pada standar pengkodean untuk sinyal televisi definisi tinggi (HDTV). Kelompok ini merupakan bagian dari Organisasi Internasional untuk Standardisasi. Sejak 1988, grup ini bertanggung jawab untuk membuat standar pengkodean video dan audio.
Penting untuk dicatat bahwa standar khusus ini tidak ada lagi, dan standar yang ditetapkan di dalamnya sekarang menjadi bagian dari MPEG-2. Ketika grup tersebut awalnya mengambil tanggung jawab untuk menetapkan peraturan untuk HDTV pada tahun 1992, mereka secara bersamaan mengerjakan standar lainnya. Namun, ditemukan bahwa pengkodean MPEG-2 juga dapat mengakomodasi sinyal HDTV, sehingga standar baru dihentikan.

MPEG-2 memasok standar pengkodean untuk semua sinyal HDTV yang dikirim pada 1080p, yang merupakan istilah singkat untuk mode video yang dikenal sebagai definisi tinggi penuh. Selain itu, ini mencakup standar pengkodean untuk semua sinyal siaran. Ini termasuk satelit digital dan TV kabel, serta protokol untuk disk video digital (DVD).

Standar ini hanyalah salah satu dari lima format yang diawasi oleh Moving Picture Experts Group. Organisasi ini juga bertanggung jawab atas MPEG-1, yang menangani standar pengkodean audio untuk format musik MP3 populer, dan MPEG-4, yang menawarkan standar pengkodean untuk konten 3D. Dua standar pengkodean lain yang berhubungan dengan konten multimedia juga berada di bawah payung mereka.

Moving Picture Experts Group mengajukan standar ini untuk menawarkan metode yang andal dan konsisten untuk pengkodean audio dan video. Pada dasarnya, pengkodean mengacu pada cara insinyur listrik dan komputer mengubah data menjadi apa yang terlihat di layar televisi atau terdengar di pemutar MP3. Transformasi data menjadi suara nyata dan gambar yang terlihat cukup rumit dan teknis. Pada intinya, prosesnya pada dasarnya tiga kali lipat: data terkompresi ditransfer ke sampel yang lebih dikenal, sampel gambar dan suara dipotong menjadi segmen yang lebih kecil, dan kemudian segmen ini diubah menjadi frekuensi yang dapat dikodekan dan ditransmisikan.

MPEG-2 melangkah lebih jauh dari proses dasar ini. Berkat teknologi canggih, standar memungkinkan data gambar mentah untuk diprediksi berdasarkan gambar yang direkonstruksi yang telah dilihat di hal lain sebelumnya. Kemudian, hanya data yang berbeda dari gambar lama yang harus dikodekan untuk membuat video yang dilihat pemirsa.

Orang tidak boleh bingung antara MPEG-3 dengan MP3, yang sebenarnya merupakan singkatan dari MPEG-1 (dan MPEG-2) Audio Layer III. Format encoding MP3 adalah audio saja, dan merupakan standar umum untuk kompresi audio digital untuk penggunaan konsumen.