Busana Barok sangat flamboyan, dengan kerah besar yang mengacak-acak dan lengan balon yang besar. Pakaian terbuat dari kain yang kaya, seperti beludru, sutra, dan brokat. Warna-warna cerah, pita, dan sulaman manik-manik menjadi ciri khas busana barok. Secara keseluruhan, pakaian menjadi lebih longgar dari gaya sebelumnya untuk memungkinkan lebih banyak kebebasan bergerak, dengan pengecualian korset yang dikenakan oleh wanita.
Korset itu memamerkan sosok wanita dengan menciptakan garis pinggang yang sempit. Banyak korset yang dihias dengan sulaman, pita, dan pita. Tidak ada kain elastis yang tersedia seperti saat ini, dan ketika tali diikat rapat, korset tidak nyaman, dengan penahan yang kaku. Kerah pada pakaian wanita lebih kecil dari kerah pria karena garis leher wanita diturunkan untuk meningkatkan garis dada.
Busana barok sangat berbeda dengan gaya pakaian yang dikenakan saat ini dalam banyak hal. Wanita selama periode Barok menyembunyikan kaki mereka, sementara pria memamerkan kaki mereka. Gaun wanita mencapai lantai sehingga bahkan pergelangan kaki mereka tertutup. Pria mengenakan celana ketat yang berakhir di lutut dan stoking sutra yang sering dihiasi dengan sulaman untuk memberi perhatian pada kaki mereka. Celana sering memiliki pita atau hiasan lain di bagian bawah.
Gaya pria umumnya lebih mencolok daripada wanita, menggunakan topi berbulu, manset bertali, dan warna-warna cerah. Mereka sering memakai wig bubuk untuk menunjukkan kekayaan dan posisi mereka di masyarakat. Sepatu hak tinggi yang dikenakan oleh pria seringkali dihiasi dengan pita. Gaya rambut pria panjang, mencapai bahu dan terkadang mengalir ke bawah melewati pinggang. Jenggot dan kumis sama-sama populer.
Wanita sering mengenakan hiasan kepala yang rumit atau menumpuk rambut mereka di bingkai kawat untuk memberi tinggi. Mereka juga menghiasi rambut mereka dengan pita dan batu permata. Seiring berkembangnya zaman barok, demikian pula tinggi rambut wanita, dengan beberapa gaya rambut lebih tinggi dari 20 inci (51 sentimeter).
Banyak dari apa yang diketahui tentang mode barok ditentukan dengan mempelajari lukisan dari periode itu. Karena hanya orang kaya yang mampu memesan potret, lebih banyak yang dipahami tentang mode kelas atas. Warna oranye sering muncul dalam lukisan-lukisan ini, dan mutiara dipakai oleh banyak wanita dan digunakan sebagai manik-manik pada pakaian mereka. Sulaman emas dan perak sering digunakan pada kostum rumit yang dikenakan oleh kedua jenis kelamin.
Meskipun mode Barok sangat glamor, standar dandanan pada masa itu akan dianggap tidak dapat diterima saat ini. Pakaian dalam hanya diganti sekitar sebulan sekali. Orang sering memakai kerah bulu sehingga kutu dan hama lainnya akan tertarik ke kerah dan bukan ke orangnya.