Metanogen adalah jenis mikroorganisme yang menghasilkan metana sebagai produk sampingan dari metabolisme dalam kondisi oksigen yang sangat rendah. Mereka sering hadir di rawa, rawa, dan lahan basah lainnya, di mana metana yang mereka hasilkan dikenal sebagai “gas rawa.” Metanogen juga ada di usus beberapa hewan, termasuk sapi dan manusia, di mana mereka berkontribusi pada kandungan metana dari perut kembung. Meskipun mereka pernah diklasifikasikan sebagai Archaebacteria, metanogen sekarang diklasifikasikan sebagai Archaea, berbeda dari Bakteri.
Beberapa jenis metanogen, termasuk genus Methanopyrus, adalah ekstrofil, organisme yang berkembang dalam kondisi yang sebagian besar makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup, seperti mata air panas, ventilasi hidrotermal, tanah gurun yang panas, dan lingkungan bawah tanah yang dalam. Lainnya, seperti genus Methanocaldococcus, adalah mesophiles, yang berarti mereka tumbuh dengan baik pada suhu sedang. Methanobrevibacter smithii adalah methanogen yang menonjol di usus manusia, di mana ia membantu mencerna polisakarida, atau gula kompleks.
Metanogen berbentuk batang atau bulat. Namun, mereka tidak membentuk kelompok monofiletik, yang berarti bahwa semua metanogen tidak terdiri dari satu nenek moyang dan semua keturunannya. Ada lebih dari 50 spesies, yang semuanya termasuk dalam domain Archaea. Metanogen tidak memerlukan oksigen, dan dalam beberapa kasus, bahkan tidak dapat bertahan hidup dalam oksigen, meskipun mereka mungkin dapat mentolerir kehadirannya untuk waktu yang lama.
Metanogen adalah kelompok yang sangat beragam. Mereka menggunakan sumber karbon, seperti karbon dioksida atau asetat, untuk mendorong metabolisme mereka, yang disebut metanogenesis, bersama dengan hidrogen sebagai zat pereduksi. Oleh karena itu, mereka memiliki manfaat ekologis untuk menghilangkan kelebihan hidrogen dan karbon dari lingkungan anaerobik. Metanogen yang memetabolisme karbon dioksida diklasifikasikan sebagai hidrogenotrofik, sedangkan yang memetabolisme asetat disebut acetotrophic atau aceticlastic.
Metanogen melakukan fungsi ekologis yang penting dengan membantu menghilangkan karbon dioksida dari lingkungan. Namun, mereka melakukannya dengan harga yang mahal, karena proses metanogenesis juga menghasilkan metana, yang memiliki potensi pemanasan global 21 kali lebih besar daripada karbon dioksida. Efek ini untungnya dapat diimbangi melalui penggunaan metana sebagai bahan bakar nabati.