Apa itu Lumpur Limbah?

Lumpur limbah adalah lumpur tebal dari bahan padat yang mengendap dari air limbah selama proses pengolahan, baik air limbah tersebut dipindahkan melalui sistem septik rumah atau instalasi pengolahan limbah komersial. Setelah lumpur dipisahkan dari air limbah, ia mengalami pemrosesan sendiri. Lumpur yang telah diproses sepenuhnya harus dibuang atau digunakan dengan cara tertentu, dan ada banyak perdebatan di beberapa wilayah di dunia tentang penanganan yang tepat untuk lumpur limbah.

Salah satu komponen utama lumpur tentu saja adalah bahan feses, lengkap dengan bakteri yang menyertainya. Lumpur limbah juga mengandung segala sesuatu yang berakhir di septik atau sistem saluran pembuangan, termasuk kertas toilet, tampon, dan berbagai macam bahan lain seperti makanan, limbah kimia, dan sebagainya. Ini adalah salah satu masalah dengan lumpur limbah; bahan tinja murni dapat diproses dan digunakan kembali dengan cukup mudah, tetapi lumpur dapat sangat terkontaminasi, yang dapat membuatnya berbahaya untuk ditangani.

Dalam kondisi normal, lumpur limbah akan dengan cepat mengalami fermentasi anaerobik, dengan bakteri yang tumbuh subur di lingkungan bebas oksigen yang memecah lumpur. Ini kadang-kadang digunakan sendiri untuk pemrosesan, tetapi lumpur limbah juga dapat diolah secara kimia. Proses pengolahan juga melibatkan memungkinkan terjadinya penguapan sehingga lumpur menjadi lebih padat, dengan sedikit cairan, sehingga lebih ringan dan lebih mudah untuk ditangani. Lumpur yang diuapkan dapat dibuat pelet untuk kenyamanan.

Salah satu pemanfaatan lumpur adalah dalam bidang pertanian. Meskipun penggunaan bahan tinja pada tanaman pangan mungkin dibatasi di beberapa daerah, lumpur dapat digunakan untuk menyuburkan lansekap, dan sebenarnya dapat membuat alternatif yang sangat baik untuk pupuk kimia yang mungkin digunakan untuk menyuburkan lansekap. Lumpur limbah, bagaimanapun, kaya nutrisi, dan ada sejarah panjang menggunakan kotoran manusia dalam pertanian di seluruh dunia. Lumpur juga dapat ditampung, atau dikubur, dengan penguburan yang melibatkan lumpur limbah kering untuk membatasi jumlah ruang yang dibutuhkan.

Kekhawatiran tentang penggunaan lumpur limbah berkisar pada bahan selain bahan tinja yang mungkin dikandungnya. Misalnya, lumpur sering mengandung jejak obat resep seperti antibiotik, yang dapat menimbulkan resistensi antibiotik jika lumpur yang tidak diolah dimasukkan ke lingkungan, bersama dengan hormon dan obat lain yang mungkin berbahaya. Itu juga bisa mengandung logam berat, bahan kimia beracun, dan berbagai zat lain yang bisa berbahaya. Perlakuan berat berpotensi membuat lumpur lebih berbahaya dengan menambahkan bahan kimia, dan menguras nutrisi, sehingga kurang cocok sebagai pupuk.