Menurut teologi Kristen, Iblis atau Setan adalah seorang malaikat agung yang mencoba untuk mengambil kendali kerajaan Allah tetapi dengan cepat diusir dari Surga. Banyak orang percaya bahwa Tuhan mengirim malaikat yang jatuh ini ke tempat siksaan dan kesedihan yang tak ada habisnya, sering digambarkan sebagai Neraka, Hades atau jurang maut. Karena sifat jurang yang gelap dan tampaknya tak berujung ini, itu juga disebut sebagai lubang tanpa dasar. Dalam Kitab Wahyu Perjanjian Baru, Iblis digambarkan sebagai iblis yang menguasai jiwa-jiwa yang terhilang dalam jurang keputusasaan yang tak berdasar.
Penggunaan istilah jurang maut untuk menggambarkan jurang maut umumnya dianggap lebih kiasan daripada literal. Bagi mereka yang mengintip ke dalam kegelapan gua raksasa atau genangan air yang tampaknya tak tertembus, mungkin tidak ada ujung atau dasar yang terlihat. Lubang tak berdasar yang dijelaskan oleh Yohanes dalam Kitab Wahyu mewakili tujuan akhir dari jiwa-jiwa yang tidak menemukan keselamatan rohani saat masih hidup.
Selama berabad-abad, deskripsi jurang maut telah memiliki beberapa konotasi yang berbeda. Beberapa orang mungkin digambarkan sebagai jurang kebutuhan emosional yang tak berdasar atau jurang kelaparan yang tak berdasar, misalnya. Sumber daya yang tampaknya tak ada habisnya juga dapat digambarkan sebagai jurang maut, seperti dalam kasus dokumen pemerintah atau beban kerja karyawan. Tidak ada yang tahu di mana semua materi ini dihasilkan, dan tidak ada yang tahu kapan itu akan berakhir.
Ada juga beberapa tempat wisata populer yang disebut sebagai jurang maut. Atraksi ini adalah lubang menganga di Bumi yang tercipta melalui proses alami, seperti mata air bawah tanah atau aktivitas gunung berapi. Karena lubang-lubang ini bisa sangat dalam dan tidak dapat ditembus, mudah untuk melihat mengapa mereka dipromosikan sebagai lubang tanpa dasar. Banyak desas-desus dan mitos muncul dari penemuan “lubang tanpa dasar”, dari mobil dan pesawat yang hilang hingga suara-suara yang diklaim dari jiwa-jiwa tersiksa yang menangis dari jurang maut.
Sebuah lubang yang benar-benar tak berdasar akan menentang hukum gravitasi dan fisika yang diketahui, karena lubang itu harus memanjang melalui kedua sisi Bumi, dan setiap benda yang ditempatkan di dalamnya pada akhirnya akan berhenti di inti pusat Bumi. Untuk saat ini, jurang maut yang tak berdasar berfungsi terutama sebagai representasi nyata dari penderitaan dan kutukan abadi.