Apa itu Litigasi Pelanggaran?

Litigasi pelanggaran muncul ketika seseorang menginjak hak orang lain atas kekayaan intelektual. Kekayaan intelektual dilindungi di sebagian besar yurisdiksi oleh berbagai perlindungan hukum, termasuk undang-undang hak cipta dan undang-undang merek dagang. Jika seseorang melanggar undang-undang ini yang melindungi kekayaan intelektual, litigasi pelanggaran akan muncul.
Di sebagian besar negara, hukum mengakui nilai dalam hak eksklusif atas kekayaan intelektual. Melindungi properti semacam itu bisa jadi sulit, karena siapa pun dapat mencetak ulang buku atau menulis ulang catatan pada sebuah karya musik, misalnya, Akibatnya, undang-undang mengizinkan pemilik kekayaan intelektual untuk mengajukan gugatan jika hak mereka atas properti mereka diganggu. dengan. Hal ini mendorong masyarakat untuk terus menghasilkan karya-karya yang kreatif dan artistik.

Sifat litigasi pelanggaran tergantung pada jenis pelanggaran. Hak cipta, misalnya, melindungi karya seni yang murni artistik dan tidak memiliki fungsi praktis, seperti buku, lukisan, atau seni atau musik lainnya. Merek dagang melindungi tanda pengenal, seperti “swoosh” Nike atau C yang saling terkait pada dompet Coach. Paten melindungi ide dan desain dari penemuan fungsional.

Ketika seseorang mencuri materi berhak cipta dengan mencetak ulang buku, misalnya, litigasi pelanggaran dapat terjadi. Litigasi pelanggaran juga dapat terjadi jika seseorang menggunakan merek dagang secara ilegal, mungkin dengan membuat dompet tiruan desainer. Jika seseorang mulai membuat suatu invensi yang dipatenkan oleh orang yang berbeda, pemegang paten juga dapat menuntut pelanggaran.

Umumnya, selama gugatan pelanggaran, penggugat harus membuktikan baik bahwa ia memiliki hak eksklusif atas properti dan bahwa orang lain mengganggu hak-hak tersebut atau melanggar perlindungan yang diberikan oleh hak cipta, merek dagang atau undang-undang paten. Ini dapat mencakup pemberian contoh karya yang melanggar, seperti memperkenalkan pameran di pengadilan salah satu dompet tiruan desainer atau sampel penemuan dalam kasus paten. Penggugat dapat diberikan ganti rugi moneter jika ia menderita kerugian sebagai akibat dari pelanggaran dan/atau dapat diberikan perintah yang memerintahkan individu yang mencuri kekayaan intelektual untuk berhenti menggunakannya tanpa izin.

Jika seseorang dituduh melakukan pelanggaran, dia akan bertanggung jawab untuk membela diri selama litigasi pelanggaran. Ini dapat mencakup menunjukkan bahwa penggunaan karya berhak ciptanya adalah “penggunaan wajar”, ​​yang berarti dia menggunakannya untuk tujuan sah yang diizinkan menurut hukum. Ia juga dapat menunjukkan bahwa ia tidak melanggar aturan hak cipta, paten, atau merek dagang karena produk atau penemuannya cukup berbeda dengan yang dimiliki oleh penggugat.