Apa itu Lingkungan Geopolitik?

Geopolitik, dalam arti tertentu, menggabungkan studi geografi dengan studi politik. Geografi mengacu pada bentang alam fisik, ukuran, dan sumber daya sementara politik mengacu pada hubungan antara atau di antara negara bagian atau wilayah. Oleh karena itu, lingkungan geopolitik mengacu pada situasi politik suatu wilayah dengan mempertimbangkan geografi, sejarah, agama, budaya, struktur pemerintahan, dan situasi sosial ekonomi negara tersebut. Istilah ini juga dapat diterapkan lebih sempit untuk membahas situasi politik satu negara mengingat realitas geografis mereka, atau lebih luas untuk mempertimbangkan lingkungan seluruh benua. Lingkungan geopolitik Afrika atau Timur Tengah, misalnya, sering dibicarakan.

Istilah, geopolitik, konon diciptakan pada awal abad ke-20 oleh seorang ilmuwan politik Swedia, Rudolf Kjellen. Sejak penciptaannya telah menjadi istilah populer yang digunakan oleh para ilmuwan politik, sejarawan, pemerhati lingkungan, dan sosiolog. Dalam banyak hal, analisis lingkungan geopolitik suatu wilayah mencoba memahami berbagai aspek yang memengaruhi politik, budaya, dan industri suatu wilayah.

Sebelum istilah ini diciptakan, sejarawan, ilmuwan politik, dan arkeolog sering membahas cara geografi suatu wilayah membentuk masyarakatnya. Sebagai contoh, geografi Arab Saudi, yaitu letak pusatnya di antara benua Asia, Afrika, dan Eropa, dikatakan sangat mempengaruhi perkembangannya dalam perdagangan pada abad-abad sebelumnya.

Lingkungan geopolitik suatu negara atau wilayah juga dapat berubah dari waktu ke waktu. Meskipun geografi mungkin tetap statis, lingkungan dunia yang berubah dapat mempengaruhi kekuatan politik suatu daerah. Karena dunia saat ini bergantung pada minyak, wilayah yang kaya akan sumber daya minyak memiliki lebih banyak kekuatan. Namun, sebelum revolusi industri, dan jika sumber energi alternatif menjadi umum, negara dan wilayah kaya minyak mungkin kehilangan sebagian dari kekuatan politik mereka yang terkait dengan cadangan minyak mereka.

Sebagai alternatif, lingkungan geopolitik dapat berubah secara drastis ketika berbagai negara tumbuh lebih kuat. Sebagai Cina, misalnya, berkembang secara ekonomi, sumber daya manusia dan mineral yang luas, serta ukurannya yang tipis, dikombinasikan dengan faktor geografis, sejarah, agama, dan politik lainnya dapat mengubah lingkungan geopolitik dunia secara drastis.