Apa itu Leukotrien?

Leukotrien adalah zat kimia alami yang memicu respons inflamasi. Ketika diproduksi dan dilepaskan di dalam tubuh, zat kimia ini menyebabkan penyempitan saluran napas, pengencangan otot, dan kelebihan lendir dan cairan. Dalam sistem kekebalan yang berfungsi normal, beberapa leukotrien memiliki efek kemotaktik pada nuetrofil dalam aliran darah. Ini berarti bahwa leukotrien menyebabkan sel darah putih melakukan perjalanan ke area intrusi atau kerusakan sehingga tubuh dapat menyembuhkan dirinya sendiri. Namun, dalam sistem kekebalan yang berfungsi tidak normal, leukotrien dapat menyebabkan respons yang tidak nyaman atau bahkan mematikan.

Tubuh manusia memiliki respons alami dan sehat terhadap kerusakan atau gangguan berbahaya. Salah satu respon tersebut adalah respon inflamasi. Ketika tubuh rusak atau ketika ada penyerbu berbahaya di dalam tubuh, sistem kekebalan bereaksi dengan membuka pembuluh darah untuk mengirim darah dan cairan ke area tersebut. Darah membawa sel darah putih yang berusaha menghancurkan penyusup, dan kelebihan cairan membawa nutrisi yang diperlukan untuk membangun kembali jaringan yang rusak dan meningkatkan penyembuhan. Tanpa respon inflamasi tubuh, tubuh tidak akan bisa menyembuhkan dirinya sendiri. Namun, jika respons peradangan tidak terkendali, itu akan menyebabkan berbagai penyakit termasuk demam dan rheumatoid arthritis.

Leukotrien adalah salah satu zat yang diciptakan tubuh untuk mengatur respons peradangan. Bahan kimia tidak selalu ditemukan di dalam tubuh tetapi dilepaskan sebagai respons terhadap rangsangan tertentu. Sayangnya, ini adalah salah satu zat yang dilepaskan ketika seseorang terpapar alergen. Leukotrien juga terlibat dalam reaksi asma di mana mereka dapat menyebabkan penyempitan saluran napas. Hal ini membuat penderita asma sulit bernapas.

Alergi adalah gangguan sistem kekebalan yang terjadi ketika zat yang tidak mengancam memicu respons dari sistem kekebalan tubuh. Rangsangan semacam itu disebut alergen. Saat terkena alergen, sistem kekebalan tubuh seseorang akan bereaksi untuk membersihkan tubuh dari zat tersebut. Leukotrien diproduksi menyebabkan orang bersin, mata bengkak dan merah, dan pernapasan menjadi sesak. Selama alergen ada di lingkungan, orang tersebut akan terus memiliki respons ini.

Komunitas medis telah menciptakan obat yang didedikasikan untuk menghentikan leukotrien agar tidak terdeteksi oleh tubuh. Obat-obatan ini disebut inhibitor leukotrien atau antagonis reseptor leukotrien. Leukotrien memicu respon inflamasi ketika mereka mengikat reseptor protein. Dengan memblokir reseptor ini, inhibitor mencegah leukotrien memicu respons. Ini mengurangi gejala alergi.