Kosmetik Laut Mati terbuat dari bahan-bahan yang diambil dari Laut Mati yang sebenarnya, terletak di dekat perbatasan Yordania dan Israel. Pemasok kosmetik menggunakan garam dan mineral yang ditemukan di laut untuk menciptakan produk kecantikan yang konon baik untuk kulit. Karena badan air ini memiliki banyak garam dan mineral karena sifat fisiknya yang unik, jutaan turis melakukan perjalanan ke laut setiap tahun untuk mandi dan mengumpulkan mineral.
Kosmetik laut bukanlah hal baru. Orang Mesir kuno menggunakan mineral dan garam dari Laut Mati untuk membuat balsem dan kosmetik mumifikasi. Beberapa perusahaan modern mengklaim bahwa Cleopatra menggunakan mineral Laut Mati untuk tujuan kosmetik juga. Beberapa orang percaya bahwa bahan-bahan dari Laut Mati, bila dikombinasikan dengan losion dan balsem, dapat mengurangi kerutan, membantu menghilangkan jerawat dan eksim, serta meredakan nyeri sendi.
Ada banyak produsen kosmetik desainer dan kosmetik murah yang mengklaim menggunakan mineral dari Laut Mati dalam produk mereka. Sulit untuk menentukan pemasok mana yang hanya menggunakan nama laut dan mana yang benar-benar mendapatkan mineralnya langsung dari Laut Mati. Karena laut terkenal di dunia karena efek terapeutik dan kecantikannya, cukup menggunakan nama Laut Mati dapat membantu meningkatkan minat pada garis rias.
Industri pariwisata di sekitar kawasan Laut Mati mengiklankan mandi lumpur dan rendaman garam. Masker lumpur wajah yang terbuat dari mineral Laut Mati sangat populer di industri kosmetik. Produk yang dipasarkan sebagai “antipenuaan” juga cukup umum. Perusahaan terkadang memasarkan produk ini sebagai “semua alami”, tetapi konsumen harus menyadari bahwa produk tersebut mungkin juga mengandung bahan sintetis, jadi penting untuk membaca label dengan cermat.
Kosmetik asli Laut Mati cenderung mahal. Pemasok harus berbasis di dekat Laut Mati, yaitu di Timur Tengah. Upaya pemasaran kosmetik Laut Mati modern pertama yang tercatat dilakukan oleh seorang teknisi spa bernama Ziva Gilad. Dia memulai perusahaan rias pada tahun 1988 setelah melihat turis wanita membawa pulang lumpur Laut Mati.
Beberapa penelitian ilmiah telah berfokus pada efek penerapan kosmetik Laut Mati pada kulit. Beberapa dari studi ini sedang berlangsung. Para ilmuwan yang melakukan studi psoriasis, kanker, rematik, dan paparan sinar UV sedang meneliti kemanjuran garam Laut Mati untuk program pengobatan. Beberapa hasilnya positif, karena konsentrasi mineral yang sangat tinggi. Kulit manusia mudah menyerap bahan dan mineral, jadi penting bagi orang-orang untuk mengetahui apa yang mereka aplikasikan.