Kerupuk Natal adalah tabung panjang, dibungkus kertas cerah yang telah dipelintir di setiap ujungnya. Seseorang menarik setiap ujung kerupuk dan ketika kerupuk pecah, strip kimia kecil berbunyi “Pop!” dan isinya jatuh. Mereka secara tradisional berisi topi pesta kertas, hadiah kecil, balon dan lelucon atau pepatah lama. Lelucon tersebut umumnya adalah lelucon lama, dan sebagian besar warga Inggris akan langsung mengenalinya, karena lelucon yang sama telah digunakan selama bertahun-tahun. Itu bagian dari pesona.
Setelah kerupuk dibuka, mereka yang membukanya memutuskan siapa yang mendapat topi dan hadiahnya. Lelucon dibacakan, semua orang mengerang, dan cracker berikutnya dibuka. Kebanyakan orang Inggris akan mengatakan Natal tidak akan sama tanpa berbagai macam biskuit Natal yang enak untuk dibuka setelah makan malam Natal selesai.
Kerupuk Natal adalah penemuan unik Inggris. Mereka berasal dari bon-bons Prancis, tetapi juru masak kue Tom Smith, yang terinspirasi oleh suara yang dibuat kayu ketika dilemparkan ke atas api, bereksperimen dengan ide dasarnya, dan pada tahun 1847, memiliki bentuk kerupuk paling awal yang siap untuk dijual.
Kerupuk Natal diperbesar untuk menampung hadiah yang lebih baik dan pada awal abad ke-20, putra Tom Smith menggunakannya untuk memperingati peristiwa penting seperti Pameran Paris 1900. Mereka menyewa penulis untuk membuat lelucon dan ucapan yang sesuai untuk setiap kesempatan dan memasarkan kerupuk ini ke publik yang tampaknya tidak cukup dari mereka. Tradisi itu berlanjut dan kerupuk Natal, serta jenis kerupuk lainnya, masih dijual di Inggris Raya. Beberapa perusahaan menjual kerupuk kosong yang bisa diisi sendiri oleh pembeli, sesuai dengan selera masing-masing.