Kereta bawah tanah adalah sistem kereta api yang terletak sepenuhnya di bawah tanah. Yang pertama adalah London Underground, yang dibuka pada tahun 1863, dan banyak kota mengikutinya ketika mereka menyadari betapa bergunanya sistem kereta api seperti itu. Karena kereta bawah tanah berada pada tingkat yang berbeda dari lalu lintas umum, mereka dapat beroperasi sepenuhnya secara mandiri, bebas dari lalu lintas dan masalah lain di jalan permukaan. Mereka menggunakan trek khusus, sehingga mereka juga dapat berjalan dengan cepat dan sering, menjadikannya tambahan yang berharga untuk jaringan angkutan umum.
Biasanya, kereta bawah tanah menggunakan listrik, yang sering disediakan melalui apa yang disebut “rel ketiga.” Kereta berjalan di dua jalur tradisional, seperti halnya kereta di atas tanah, dan mereka menggerakkan diri mereka sendiri melalui dayung yang terpasang pada rel ketiga. Rel ini merupakan bahaya besar bagi orang-orang yang cukup bodoh untuk melompat ke rel, karena membawa tegangan yang sangat tinggi dan terbuka tanpa isolasi. Karena kekhawatiran tentang rel ketiga, rel biasanya terendam di bawah permukaan peron stasiun untuk mencegah lompatan, dan penumpang diingatkan untuk menjauhi tepi peron kecuali mereka naik.
Dalam beberapa kasus, sistem kereta bawah tanah dapat berintegrasi di atas tanah atau rel yang ditinggikan selain sistem bawah tanah. Umumnya, kereta bawah tanah tetap berada di bawah tanah di bagian pusat kota, sementara jalur layang bercabang ke daerah yang tidak terlalu ramai. Trek ini juga dapat berjejaring dengan sistem transit lain, seperti kereta komuter yang membawa orang dari pinggiran kota, atau sistem bus kota.
Seperti bentuk angkutan umum lainnya, sebagian besar kereta bawah tanah disubsidi oleh daerah tempat mereka beroperasi. Subsidi ini membuat tarif relatif murah, mendorong komuter untuk memilih kereta api daripada kendaraan pribadi. Ketika dijalankan dengan baik dan jaringan dengan angkutan umum lainnya, ia dapat memainkan peran penting dalam mengurangi lalu lintas umum, membuat kota lebih menyenangkan untuk ditinggali, bekerja, dan bermain.
Di banyak kota, kereta bawah tanah mencakup beberapa sistem jalur yang tersebar di bawah kota untuk jangkauan yang luas. Stasiun yang sering di sepanjang rel memastikan bahwa orang akan dapat dengan cepat mencapai tujuan mereka. Orang sering dikenakan biaya berdasarkan lamanya perjalanan mereka, meskipun di beberapa daerah, penumpang menggunakan tiket transit dengan tagihan tersebut per perjalanan, atau dengan jumlah waktu yang dihabiskan di sistem kereta bawah tanah. Perusahaan kereta api biasanya berusaha untuk membuat sistem mudah dinavigasi dan ramah bagi pengunjung, sehingga tidak menambah kemacetan lalu lintas selama mereka tinggal di kota.